Rabu 14 Jul 2021 08:42 WIB

Covid-19 Melonjak, Umat Diajak Bermuhasabah dan Mohon Ampun

Umat diajak untuk bermuhasabah dan lebih mendekatkan diri pada Allah SWT

Rep: Andrian Saputra/ Red: Esthi Maharani
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar
Foto: Republika/Thoudy Badai
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Angka kematian akibat Covid-19 terus bertambah. Bahkan beberapa hari terakhir kabar duka orang-orang meninggal setelah terpapar virus Covid-19 semakin sering terdengar. Termasuk kabar duka sejumlah ulama di Tanah Air yang wafat setelah terinfeksi Covid-19.

Cendekiawan Muslim yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. KH. Nasaruddin Umar mengingatkan umat untuk bermuhasabah dan lebih mendekatkan diri pada Allah SWT. Menurutnya kondisi yang terjadi saat ini merupakan proses pembelajaran bagi setiap manusia khususnya bangsa Indonesia agar dapat menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat.

Melaksanakan perintah agama dan meninggalkan segala yang dilarang agama. Selain itu menurutnya pandemi Covid-19 telah mengajarkan setiap orang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan melepaskan ego diri atau kepentingan-kepentingan pribadi dan kelompok. Sebab menurutnya Alquran juga telah menjelaskan bahwa setiap kerusakan di muka bumi tidak lepas dari ulah tangan manusia.

Prof Nasaruddin mengatakan Rasulullah telah menginformasikan tentang tanda-tanda kecil semakin dekatnya kiamat. Diantaranya adalah meninggalnya para ulama dan merebaknya penyakit menular. Meski demikian tidak satu pun orang mengetahui kapan terjadinya kiamat. Karena itu, Prof Nasaruddin mengajak umat untuk bermuhasabah dan memohon ampun kepada Allah.

"Ada hadits nabi, matinya seorang ulama itu lebih buruk daripada hilangnya sebuah etnik atau suku. Jadi ini juga salah satu tanda-tanda kecil hari kiamat sudah akan tiba itu merebaknya penyakit menular secara masif yaitu namanya epidemi, epidemi makin merajalela," kata Prof Nasaruddin kepada Republika.co.id pada Selasa (13/7).

Prof Nasaruddin mengajak umat untuk membangun kesadaran kolektif memperbanyak zikir, istigoshah, membaca qunut nazilah, berdoa bersama keluarga, memperbanyak sholat sunat, menjalin silaturahmi, muhasabah dan muraqabah.  Prof Nasaruddin menyeru umat menggapai cinta Allah yang Maha Mengendalikan segala sesuatu. Sebab menurutnya tak ada satu makhluk pun tega untuk menyakiti orang-orang yang menjadi kekasih Allah.

"Kalau kita mencintai Allah secara maksimum, tawakal secara penuh kepada Allah sampai ke tingkat taslim maka seluruh makhluk itu akan cinta kepada kita juga kan," katanya. Andrian Saputra

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement