Kamis 15 Jul 2021 05:56 WIB

Dokter Tirta Dukung Liga Digelar agar Hibur Masyarakat

Dokter Tirta mendukung penyelenggaraan Liga 1 dan 2 Indonesia.

Dr Tirta berfoto di samping Lab PCR bermural. Kartika Pulomas Hospital Dompet Dhuafa membangun laboratorium kontainer khusus. Hal yang menarik dari laboratorium pcr kontainer, terdapat mural yang menggambarkan bahwa kita harus bersatu melawan Covid-19, mulai dari elemen masyarakat, perawat hingga dokter yang hingga saat ini masih berjibaku di tengah Covid-19.
Foto: Dompet Dhuafa
Dr Tirta berfoto di samping Lab PCR bermural. Kartika Pulomas Hospital Dompet Dhuafa membangun laboratorium kontainer khusus. Hal yang menarik dari laboratorium pcr kontainer, terdapat mural yang menggambarkan bahwa kita harus bersatu melawan Covid-19, mulai dari elemen masyarakat, perawat hingga dokter yang hingga saat ini masih berjibaku di tengah Covid-19.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Dokter sekaligus pegiat media sosial Tirta Mandira Hudhi mendukung penyelenggaraan Liga 1 dan 2 Indonesia musim 2021-2022. Menurutnya, kompetisi tersebut bisa menjadi hiburan masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

"Saat ini psikis masyarakat terganggu, tidak dalam situasi ideal karena beragam berita pandemi Covid-19 yang porsinya berlebihan. Masyarakat butuh hiburan karena itu bisa menjadi imun yang menyehatkan tubuh. Siaran sepak bola itu termasuk hiburan," ujar Tirta, dikutip dari laman PT Liga Indonesia Baru (LIB) di Jakarta, Kamis (15/7).

Baca Juga

Meski demikian, alumnus Universitas Gadjah Mada tersebut mengingatkan agar Liga 1 dan 2 tetap menerapkan protokol kesehatan demi mencegah merebaknya Covid-19.Tirta mencontohkan pelaksanaan turnamen pramusim Piala Menpora 2021 yang lancar tanpa adanya kasus Covid-19 hingga kompetisi tuntas.

Pria yang juga pebisnis itu menyadari Piala Menpora 2021 menyisakan kisah tentang pelanggaran berupa kerumunan suporter setelah partai final.Oleh karena itu, dia meminta LIB dan PSSI mengeluarkan regulasi khusus untuk mencegah situasi sejenis terulang ketika Liga 1 dan 2 berlangsung.

"Memang ada sedikit masalah soal disiplin suporter usai final. Sekarang fokusnya tinggal bagaimana PSSI dan LIB memastikan kepada publik bahwa suporter atau penonton tidak datang ke stadion dan berkerumun. Harus ada aturan tegas. Jika tetap ada suporter yang datang, klub akan mendapatkan hukuman berat," tutur Tirta.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement