Jumat 16 Jul 2021 15:03 WIB

Ridwan Kamil Berharap Anak-anak di Jabar Jadi Ahli Ibadah

Akhlak yang baik bisa dimulai dari hal-hal kecil

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Esthi Maharani
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

IHRAM.CO.ID, BANDUNG-- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap anak-anak Jawa Barat memiliki akhlak yang baik atau Emotional Quotient (EQ). Menurutnya, akhlak yang baik bisa dimulai dari hal-hal kecil seperti, menolong orang-orang yang sedang kesusahan.

"Kalau ada antrean ikut ngantre, kalau ada orang susah ditolong, kalau ada nenek- nenek mau nyebrang," ujar  Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil saat membuka Tahun Ajaran 2021-2022 dan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) bagi Siswa Baru sekaligus Pembinaan Peningkatan Pemahaman Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan serta Pendidikan Kepramukaan secara virtual di Gedung Pakuan Bandung, Kamis petang (15/7).

 

Kemudian, kata dia, anak-anak Jawa Barat juga harus menjadi seorang ahli ibadah. Karena menurut Emil, percuma memiliki memiliki fisik sehat, otak cerdas dan memiliki akhlak baik namun tidak pernah beribadah.

"Percuma baik, sehat, pintar tapi tidak sholat tidak ngaji tidak ibadah ke rumah ibadah. Oleh karena itu empat nilai kualitas anak-anak Jawa Barat yakni badannya harus sehat, otaknya harus cerdas, hatinya harus berakhlak, rajin ibadah," papar Emil.

Emil mengatakan, kemajuan Indonesia berada di tangan anak-anak muda.  Indonesia berpotensi menjadi negara maju pada 2045 mendatang atau saat 100 tahun Indonesia merdeka.

Pasalnya Indonesia masih akan memiliki bonus demografi atau sebagian besarnya memiliki usia produktif pada 2045 mendatang. Oleh karena itu, Emil meminta kepada anak-anak Jawa Barat untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensinya.

"Di tahun 2045 itu 100 tahun Indonesia merdeka, Indonesia bisa jadi juara dunia atau bisa jadi kalah. Kalau jadi juara dunia, anak-anaknya harus punya skill yang kompetitif skill yang produktif karena 70 persen warga Indonesia di 2045 adalah anak-anak muda," katanya.

Emil pun tak ingin anak-anak muda Jawa Barat menjadi beban negara. Justru, anak-anak muda yang ada di Jawa Barat harus menjadi mesin dan pahlawan bagi negara.

"Saya tidak mau anak-anak muda ini menjadi beban negara harusnya menjadi mesin negara. Anak-anak muda bukan menjadi pengemis ke negara tapi harusnya menjadi anak-anak muda yang jadi pahlawan untuk negara," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement