Senin 19 Jul 2021 13:02 WIB

Sekjen PBNU: Idul Adha Momentum Singkirkan Egoisme

Kurban merupakan salah satu media yang paling efektif untuk mengesampingkan egoisme

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Esthi Maharani
Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini
Foto: Foto: Mg02
Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini menyampaikan pesan Idul Adha 1442 H kepada segenap umat Muslim. Dia mengingatkan, momentum Idul Adha adalah untuk merefleksikan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran kurban.

"Kurban adalah media yang tepat untuk mendekatkan diri kepada Allah. Kurban merupakan salah satu media yang paling efektif untuk mengesampingkan egoisme sebagai upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT," tutur dia dalam keterangan tertulis, Senin (19/7).

Egoisme, terang Helmy, adalah salah satu penyakit hati yang sangat berbahaya jika tidak dieliminasi. Sebab egoisme akan menggerogoti kesalehan sosial yang merupakan salah satu pilar kesalehan yang harus dijaga oleh seorang muslim.

Helmy juga menjelaskan, ajaran kurban merupakan ajaran tentang pengorbanan, keikhlasan, kesabaran, dan juga kemanusiaan. Nilai-nilai ajaran itu dilukiskan melalui percakapan yang melibatkan tiga manusia pilihan, yakni Ibrahim, Siti Hajar, dan Ismail.

 

"Cinta ketiganya diuji oleh Allah SWT. Suka cita dan rasa bahagia setelah dikarunia seorang putra yang telah dinanti sekilan lama harus diuji sebab Allah menginginkan sang anak yang bernama Ismail itu disembelih dan dijadikan kurban," ucapnya.

Karena itu, Helmy menekankan, penting untuk merenungkan bahwa di tengah situasi pandemi seperti saat ini, ada hikmah yang terkandung di dalamnya. Salah satunya, bisa menjadikan momentum karantina sebagai wahana untuk menyemaikan semangat dan konsep 'baiti jannati', yakni konsep rumah sebagai sebuah surga yang manifes dalam kehidupan nyata.

"Kita bisa membangun tatanan masyarakat yang baik, juga mewujudkan semangat kehesi sosial yang luas dengan jalan paling sederhana, yakni memulai membangun tatanan kehidupan yang kohesif dimulai dari diri kita pribadi dan juga keluarga kita. Masyarakat yang baik, bangsa yang kokoh bisa terwujud dari tiang-tiang kecil keluarga yang kokoh dan kohesif," ujarnya.

Helmy menambahkan, Idul Adha harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kepekaan, rasa peduli, dan juga memperbaiki ikatan-ikatan sosial, terutama di masa-masa sulit ketika wabah melanda seperti saat ini. "Semoga bangsa kita diberi kekuatan sehingga kita semua dapat keluar dari wabah ini dengan selamat," imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement