Rabu 21 Jul 2021 11:09 WIB

Respons Cepat BUMN Saat Pandemi Diapresiasi

BUMN mengantisipasi dampak dari sisi kesehatan, sosial, maupun ekonomi.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ferry kisihandi
Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri) didampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) saat meninjau penyuntikan vaksin COVID-19 kepada lansia di Istora Senayan, Jakarta, Senin (8/3/2021). Kementerian BUMN menggelar Sentra Vaksinasi Bersama COVID-19 bagi lansia untuk mendorong percepatan program vaksinasi nasional demi mencapai target satu juta vaksin per bulan.
Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri) didampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) saat meninjau penyuntikan vaksin COVID-19 kepada lansia di Istora Senayan, Jakarta, Senin (8/3/2021). Kementerian BUMN menggelar Sentra Vaksinasi Bersama COVID-19 bagi lansia untuk mendorong percepatan program vaksinasi nasional demi mencapai target satu juta vaksin per bulan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Komunikasi Korporasi, Fatimah Ibtisam, mengapresiasi langkah BUMN yang tanggap dalam penanganan pandemi Covid-19. Sejak awal pandemi terjadi, BUMN menjadi salah satu motor utama pemerintah memberikan bantuan ke masyarakat.

Tisam mencatat, langkah tanggap BUMN itu terlihat sejak awal pandemi menghantam Wuhan. Saat itu, sejumlah BUMN memberikan bantuan ke luar negeri pada WNI yang terdampak.

"Saya mencatat sejak Februari 2020, BUMN sudah bergerak mengirimkan bantuan, khususnya pada WNI yang terdampak," ujar Tisam lewat keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (21/7).

Saat pandemi melanda Indonesia pun, ucap Tisam, Kementerian BUMN cepat mengkoordinasikan sejumlah langkah mengantisipasi dampak dari sisi kesehatan, sosial, maupun ekonomi. Salah satunya, cepat membuka rumah sakit darurat, seperti di Wisma Atlet.

Sejumlah hotel milik BUMN juga dialihfungsikan sebagai rumah sakit tambahan atau tempat istirahat khusus tenaga kesehatan. Tisam menilai Kementerian BUMN cepat untuk menjalin kerja sama dengan pihak di luar negeri. 

Mulai dari kerja sama untuk mendatangkan mesin untuk memroses uji PCR dari Korsel, APD untuk tenaga kesehatan, hingga mengamankan bahan baku vaksin.

"Saya kira, langkah yang dilakukan tersebut merupakan langkah proaktif sekaligus reaktif. Proaktis sejak sebelum pandemi melanda, dan reaktif saat pandemi masuk ke Indonesia," ungkap pengamat asal Universitas Indonesia tersebut.

Salah satu bentuk langkah reaktif yang dilakukan BUMN adalah dengan memberi sejumlah subsidi terkait kebutuhan dasar rakyat, seperti listrik. Subsidi juga dilakukan sejumlah bank Himbara untuk membantu usaha dalam negeri yang terdampak akibat pandemi.

Langkah tanggap BUMN pun terlihat ketika gelombang pandemi kedua menghantam pada Juni-Juli 2021. Di antaranya, cepat dalam mengalihfungsikan oksigen dari untuk kebutuhan produksi perusahaan menjadi konsumsi masyarakat.

Dalam kesempatan terpisah, pengamat politik dari Voxpol Research Pangi Syarwi Chaniago menilai langkah pemerintah terkait penanganan Covid-19 sudah pada trek yang tepat. 

Dari hasil penelitiannya, masyarakat memberi apresiasi atas kinerja sejumlah kementerian, seperti Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian BUMN dalam menangani pandemi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement