Jumat 23 Jul 2021 14:27 WIB

Khofifah: Implikasi Pandemi terhadap Anak Begitu Besar

Khofifah sebut anak layak mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, peringatan Hari Anak Nasional (HAN) selayaknya menjadi momentum penting untuk menggugah kepedulian dan partisipasi seluruh komponen bangsa dalam menjamin pemenuhan hak anak untuk hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan. Anak juga layak mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

"Pelaksanaan HAN tahun ini penuh tantangan karena adanya pandemi Covid-19, terutama adanya varian baru yang dikenal varian delta yang juga memapar anak-anak," kata Khofifah, Jumat (23/7).

Khofifah mengatakan, implikasi pandemi Covid-19  bagi anak-anak begitu besar. Banyak anak mengalami berbagai persoalan. Seperti masalah pengasuhan karena orangtuanya positif Covid-19, kurangnya kesempatan bermain dan belajar, serta meningkatnya kasus kekerasan selama pandemi akibat diterapkannya kebijakan jaga jarak maupun belajar dan bekerja di rumah.

Khofifah melanjutkan, berdasarkan laporan Komite Penanganan Covid-19 Nasional  di laman covid19.go.id, per 21 Juli 2021, tercatat jumlah kasus tekonfirmasi positif di Jawa Timur mencapai 249.242 kasus. Dengan 22.107 kasus di antaranya adalah kasus yang menyerang anak-anak dengan usia di bawah 18 tahun.

"Dari 249.242 kasus positif covid-19 di Jawa Timur tersebut, terdapat 16.495 jiwa yang meninggal dunia. Dan dari 16.495 jiwa yang meninggal tersebut, sebanyak 93 jiwa anak-anak. 46 anak usia O-5 tahun dan 47 anak usia 6-18 tahun," ujar Khofifah.

Khofifah mengingatkan, lonjakan kasus Covid-19 di Jawa Timur banyak didorong munculnya klaster keluarga. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan klaster keluarga semakin masif. Antara lain membiarkan anak-anak bermain bersama di lingkungan komplek atau perumahan tanpa protokol kesehatan.

"Anak-anak kita di Jawa Timur harus kila lindungi. Salah satunya dengan pemberian vaksinasi. Untuk saat ini, sudah tersedia vaksinasi bagi anak yang diberikan untuk anak dengan rentang usia usia 12 hingga 17 tahun," kata Khofifah.

Di Jawa Timur,  jumlah anak usia 12 hingga 17 tahun sebanyak 3.093.465 jiwa. Maka dari itu ia mendorong elemen orang tua, guru, dan juga tokoh masyarakat turut membantu melancarkan vaksinasi Covid-19 untuk anak.

Khofifah berpendapat, pemberian vaksin anak-anak tidak hanya melindungi anak dari infeksi virus corona, melainkan juga penting untuk mencegah anak-anak menularkannya kepada orang dewasa yang rentan. Selain itu, perlindungan anak merupakan bagian dari investasi pembangunan SDM.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement