Selasa 27 Jul 2021 08:47 WIB

Malu, Warga Minta Tugu Pamulang Dibongkar

Warga Pamulang heran tugu diberi seng, malah menunjukkan kerjaan mangkrak.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Perbandingan desain asli dan hasil pembangunan Tugu Pamulang di Jalan Siliwangi, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Provinsi Banten.
Foto: Istimewa
Perbandingan desain asli dan hasil pembangunan Tugu Pamulang di Jalan Siliwangi, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Provinsi Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Rencana pembongkaran Tugu Pamulang yang berlokasi di bundaran Jalan Siliwangi, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten ,masih belum terealisasi. Padahal, tugu tersebut sempat menjadi polemik pada April 2021, lantaran menjadi bahan olok-olok warganet (netizen).

Pasalnya, desain asli dan tugu yang dibangun sangat bertolak belakang. Dalam desain, Tugu Pamulang terlihat berkualitas dan bagus. Adapun Tugu yang terbangun malah terbuat dari rangka besi yang melingkar.

Warga pun menagih janji Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten yang ingin membongkar maupun Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel yang ingin merevitalisasi ikon masyarakat Pamulang tersebut.

Seorang warga Pamulang, Lani Pahrudin (28 tahun) berpendapat, seharusnya tugu tersebut sudah dihancurkan dulu, dan baru dibangun ulang sejak berpolemik. Hal itu lantaran bangunannya berbeda jauh dengan desainnya.

BACA JUGA: Makan di Warteg 9 Menit? Anies: Insya Allah Bisa...

"Dibongkar si agar lebih baik karena sudah viral dan jadi bahan ledekan juga. Malu harusnya pemerintah, kerjanya enggak bener!" kata Lani kepada Republika di Pamulang, Kota Tangsel, Senin (26/7).

Dia mengaku kecewa dengan kinerja pemerintah yang membangun infrastruktur secara asal-asalan. Lani pun mencontohkan Tugu Pamulang yang bentuknya jauh dari kata bagus dibandingkan desain aslinya yang keren. Dia juga malah heran, setelah menjadi polemik, tugu diberi pagar seng.

"Omongan hanya omongan, sebagai warga Pamulang sudah bosan dengar omongan pejabat di sana yang ingin mengubah Tugu Pamulang. Nyatanya, hanya dikasih seng enggak tahu gunanya buat apa, malah nunjukin kayak kerjaan mangkrak," terang Lani.

Lani menilai, mangkraknya kelanjutan pembangunan Tugu Pamulang terjadi lantaran kurangnya koordinasi antara Pemprov Banten dan Pemkot Tangsel. Terlebih, sambung dia, pembangunan infrastruktur di Tangsel justru menimbulkan sikap saling menyalahkan.

"Saya melihat koordinasi Pemkot Tangsel dengan Pemprov Banten enggak maksimal," imbuhnya.

Pemprov Banten maupun Pemkot Tangsel diminta bisa lebih memperhatikan kelanjutan pembangunan Tugu Pamulang. Dia menyebut, misalkan tidak dibongkar atau sekedar dilanjutkan untuk direvitalisasi, dia berharap hasilnya sesuai dengan desain yang diharapkan.

"Untuk desain yang terpenting hasilnya enak dipandang dan bisa jadi ikon Pamulang," ujar Lani berharap.

Pantauan Republika di lokasi, Tugu Pamulang berdesain tiang-tiang melingkar dan kubah di bagian atas yang berwarna kusam masih menjadi pemandangan sehari-hari warga yang melintas di Jalan Siliwangi. Tugu tersebut dibatasi dengan seng berwarna abu-abu setinggi kira-kira dua meter di bagian kakinya.

BACA JUGA: Aturan Dine In Rumah Makan PPKM Level 4 Kurang Realistis

Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy memerintahkan Dinas PUPR untuk membongkar Tugu Pamulang usai menuai kritikan publik lantaran bentuknya berbeda dengan rancangan desainnya.

"Saya sudah perintahkan bongkar, daripada jadi permasalahan di masyarakat. Bongkar dulu, nanti kalau anggaran sudah siap, baru kita bangun," ujar Andika saat ditemui di Kota Tangsel pada Kamis (15/4).

Andika mengatakan, usai dibongkar, nantinya tugu akan dibangun sesuai dengan desain yang sudah direvisi, seperti gambar yang sempat viral di jagat maya. Desain perubahan tersebut merupakan usulan Pemerintah Kota Tangsel yang bentuknya lebih artistik dan menggambarkan ikon wilayah di Tangsel. Tidak seperti desain awal yang saat ini terlihat pada Tugu Pamulang yang hanya berupa tiang melingkar dan kubah berwarna putih polos. Eva Rianti

BACA JUGA: Palyja: Pasokan Air di Sebagian Jakarta Selatan Terganggu

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement