Rabu 28 Jul 2021 14:43 WIB

Petenis No 2 Dunia Pun Teriak 'Mau Mati' di Panasnya Tokyo

Medvedev terlihat sangat tersiksa dengan panas terik dan kelembapan di Ariake Park.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Endro Yuwanto
Petenis Rusia Daniil Medvedev saat tampil di cuaca terik di Olimpiade 2020 Tokyo.
Foto: EPA/RUNGROJ YONGRIT
Petenis Rusia Daniil Medvedev saat tampil di cuaca terik di Olimpiade 2020 Tokyo.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Ia membungkuk kelelahan sebelum melakukan serve. Istirahat menggunakan raket saat jeda mendapatkan poin.

Hingga menggenggam tabung karet yang memberikan udara dingin di samping kursinya saat melakukan pergantian. Ditambah dua timeout medis dan satu kunjungan dari pelatih. Itulah yang dialami petenis peringkat dua dunia, Daniil Medvedev, saat tampil di babak 16 besar Olimpiade 2020 Tokyo, Jepang, Rabu (28/7).

Medvedev terlihat sangat tersiksa dengan panas dan kelembapan yang terik di Ariake Tennis Park, ketika menghadapi wakil Italia Fabio Fognini. Saking tersiksanya, Medvedev mengaku serasa mau mati saat bertanding, dan sempat berpikir untuk berhenti dari pertandingan.

''Saya bisa menyelesaikan pertandingan, tapi saya bisa mati. Jika saya mati, apa kalian mau bertanggung jawab,'' kata Medvedev, dikutip dari Japantoday, Rabu (28/7).

Medvedev mengaku dirinya sampai pada situasi merasakan matanya sudah gelap. Ia hanya tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk bisa merasa lebih baik, meskipun nyaris tumbang di lapangan. Luar biasanya, Medvedev melanjutnya pertandingan dan menang atas Fognini dengan skor 6-2, 3-6, 6-2, dan lolos ke perempat final Olimpiade.

''Saya merasa diafragma saya tersumbat. Saya tidak bisa bernapas dengan benar. Itu adalah hari paling lembab yang kami alami sejauh ini, mungkin yang terpanas,''  jelas petenis asal Rusia tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement