Senin 02 Aug 2021 15:50 WIB

Situs Negara Teluk yang Masuk Warisan Dunia Unesco

Ada 16 situs di negara Teluk yang masuk dalam Daftar Warisan Dunia Unesco

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
al-Zubarah
Foto: visitqatar.qa
al-Zubarah

IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Komite Warisan Dunia Unesco menambahkan 37 situs di negara Teluk dalam daftar tempat paling unik yang membutuhkan perlindungan dan pelestarian. Tahun ini ada 16 situs di negara Teluk yang masuk dalam Daftar Warisan Dunia. Berikut beberapa situs di negara Teluk seperti dilansir The National News, Senin (2/8):

1. Situs Budaya Al Ain (UEA)

Situs Budaya Al Ain yang termasuk Hafit, Al Hili, Bidaa Bint Saud, dan daerah oasis telah diakui Unesco sebagai situs yang membuktikan adanya pendudukan manusia yang menetap di wilayah gurun sejak periode Neolitik.

Situs-situs tersebut seperti makam batu melingkar yang berasal dari sekitar 2.500 SM, sumur dan berbagai konstruksi batako (bangunan tempat tinggal), menara, istana, dan gedung administrasi. Sementara Al Hili menampilkan salah satu contoh tertua dari sistem irigasi aflaj yang canggih berasal dari Zaman Besi. Menurut Unesco, situs tersebut memberikan kesaksian penting tentang transisi budaya di sana, mulai dari berburu hingga kehidupan yang lebih menetap.

 

2. Situs Arkeologi Al Hijr (Arab Saudi)

Situs Arkeologi Al Hijr adalah situs pertama di Arab Saudi yang masuk dalam Daftar Warisan Dunia yang sebelumnya dikenal sebagai Hegra. Al Hijr adalah situs terbesar yang dilestarikan dari peradaban Nabatea di selatan Petra di Yordania. Di sana, terdapat 111 makam monumental, 94 di antaranya dihias, dan beberapa berasal dari abad pertama SM.

Al-Hijr adalah contoh luar biasa dari arsitektur Nabatea. Situs tersebut termasuk wilayah Al Ula yang akan menjadi salah satu atraksi wisata utama Saudi. Pada Mei, Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman mengumumkan rencananya untuk mengubah daerah tersebut menjadi destinasi global dengan pengembangan bandara internasional, hotel, dan ruang budaya.

3. Qalat al-Bahrain (Bahrain)

Pemandangan Benteng Qalat al-Bahrain menjadi saksi tentang keberadaan manusia yang hidup di daerah itu dari sekitar 2300 SM hingga abad ke-16 M. Sekitar seperempat dari situs telah digali dan terungkap struktur dari berbagai jenis, seperti perumahan, publik, komersial, agama dan militer.

4. Situs Arkeologi Kelelawar, Al Khutm dan Al Ayn (Oman)

Situs protohistoris kelelawar terletak di dekat kebun palem di pedalaman Oman. Bersama dengan situs tetangganya, Unesco menyatakan bahwa itu membentuk koleksi pemukiman dan nekropolis terlengkap di dunia dari milenium ketiga SM.

5. Situs Arkeologi Al Zubarah (Qatar)

Al Zubarah adalah kota pantai bertembok di Qatar yang merupakan pusat mutiara dan perdagangan antara akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19. Kota tersebut dihancurkan pada tahun 1811 sebelum ditinggalkan pada awal 1900-an.

Awalnya, kota didirikan oleh pedagang Kuwait dengan membangun hubungan perdagangan melintasi Samudra Hindia, Arab, dan Asia Barat. Sekarang, kota meninggalkan reruntuhan istana, masjid, jalan, halaman rumah, gubuk nelayan, pelabuhan, kanal, dan kuburan. Menurut Unesco, Al Zubarah adalah bukti dari perdagangan kota yang berkembang di luar kendali Dinasti Ottoman yang akhirnya memicu munculnya negara-negara Teluk modern.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement