Selasa 03 Aug 2021 00:15 WIB

KH Zainal Mustafa Menggerakkan Pesantren di Tanah Sunda (I)

Melalui khutbah-khutbahnya, KH Zainal Mustafa tegas menolak kolonialisme

Ilustrasi Pondok Pesantren
Foto: ADENG BUSTOMI/ANTARA FOTO
Ilustrasi Pondok Pesantren

IHRAM.CO.ID,  KH Zainal Mustafa lahir di kampung Bageur, Desa Cimerah, Singaparna, Tasikmalaya, pada 1899.  Keluarganya termasuk kalangan yang hidup berkecukupan. Ayahnya bernama Nawapi, sedangkan ibunya bernama Ratmah. Tokoh ini lahir dengan nama Umri.

Sepulang dari pesantren, dia memilih nama baru yakni Hudaemi, tetapi akhirnya menjadi Zainal. Pada waktu anak-anak, dia pernah menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat. Setelah itu, dia belajar ilmu-ilmu agama ke berbagai pesantren di Jawa Barat. Dengan kerja keras, pemuda ini berhasil menguasai bahasa Arab.

Baca Juga

Di antara pesantren yang pernah menjadi tempat belajarnya adalah Pondok Pesantren Gunung Pari. Di sana, dia bermukim selama tujuh tahun.

Berikutnya, Zainal muda melanjutkan pencarian ilmu ke Pesantren Cilenga Singaparna selama tiga tahun. Berturut-turut, setelah itu dia mengembara ke Pesantren Sukaraja Garut (tiga tahun), Pesantren Sukamiskin Bandung (tiga tahun), dan Pesantren Jamanis (satu tahun).

 

 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement