Senin 02 Aug 2021 18:59 WIB

Kemenkes UEA: Anak Usia 3-17 Tahun Kini Bisa Divaksinasi

Anak usia 3-17 tahun di Uni Emirat Arab kini bisa diberikan suntikan vaksin Sinopharm

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Esthi Maharani
Vaksin Sinopharm.
Foto: EPA
Vaksin Sinopharm.

IHRAM.CO.ID, DUBAI -- Kalangan anak-anak dalam kelompok usia 3-17 tahun di Uni Emirat Arab kini bisa diberikan suntikan vaksin Sinopharm. Hal ini disampaikan Kementerian Kesehatan dan Pencegahan UEA yang mengumumkan pada Senin (2/8) waktu setempat.

Kementerian tersebut, dilansir dari Khaleej Times, mengumumkan bahwa pemberian vaksin Sinopharm untuk anak-anak disetujui setelah melakukan uji klinis dan evaluasi yang ekstensif. Pemberian vaksin didasarkan pada izin penggunaan darurat dan evaluasi lokal yang sesuai dengan peraturan yang disetujui.

Berbagai hal pun telah ditempuh, termasuk dengan melakukan studi kekebalan Sinopharm yang diluncurkan di Abu Dhabi pada Juni lalu yang melibatkan 900 anak. Studi tersebut meneliti kinerja vaksin Sinopharm dalam mengurangi tingkat infeksi dan keparahan gejala di antara anak-anak.

Hasil awal studi membantu proses perencanaan sekolah tatap muka yang aman. Penelitian dilakukan dengan persetujuan orang tua di bawah pengawasan Kementerian Kesehatan dan Pencegahan (MoHAP). Semua relawan diawasi secara ketat dan mendapat perawatan pada setiap prosesnya.

Peneliti Utama untuk Uji Coba Fase III Vaksin Covid-19 dan Kepala Petugas Medis di Sheikh Khalifa Medical City Nawal al-Kaabi mengatakan pendaftaran relawan berhasil dilakukan dengan baik. Ia mendapatkan jumlah anak yang diinginkan dalam waktu singkat.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang berinisiatif mendaftar dan berpartisipasi dalam studi ini guna mendukung upaya negara memerangi pandemi Covid-19. Ini mencerminkan kepercayaan publik terhadap rencana pemulihan jangka panjang UEA," kata Nawal al-Kaabi.

UEA adalah negara pertama di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara yang telah melakukan studi tentang efektivitas vaksin untuk kelompok usia anak-anak. Negara produsen vaksin lainnya, seperti China, Amerika Serikat, Inggris, dan India, juga telah melakukan uji klinis serupa selama beberapa bulan terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement