Rabu 04 Aug 2021 00:40 WIB

Satgas Catat BOR Mingguan Menurun 

Penurunan kasus aktif dan BOR secara bersamaan terjadi di 14 provinsi.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus Yulianto
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito
Foto: BNPB
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat persentase keterisian tempat tidur isolasi atau BOR mingguan selama 3 minggu terakhir telah menunjukan penurunan. BOR mingguan yang sempat mencapai 77,07 persen pada 11 Juli perlahan menunjukan penurunan menjadi 75,91 persen, kemudian 70,62 persen, dan di minggu terakhir menjadi 61,95 persen. 

"Penurunan ini juga sejalan dengan penurunan kasus aktif selama 2 minggu terakhir dari yang sebelumnya sempat mencapai 18,84 persen menjadi 18,12 persen dan terus turun menjadi 15,55 persen per tanggal 1 Agustus," kata Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, saat konferensi pers, Selasa (3/8). 

Selain itu, penurunan BOR juga terjadi di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet yang saat ini persentase huniannya sebesar 31,34 persen. 

Sementara itu di tingkat provinsi, penurunan kasus aktif dan BOR secara bersamaan terjadi di 14 provinsi. Yakni di Lampung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara dan Papua Barat. "Beberapa provinsi juga mencatatkan penurunan BOR cukup signifikan seperti provinsi DKI Jakarta yang mengalami penurunan sebesar 21,55 persen dan provinsi Banten yang turun sebesar 20,57 persen dalam 1 minggu terakhir," ucap Wiku. 

Dia pun mengapresiasi, capaian pemerintah daerah yang mampu menekan angka penambahan kasus sehingga mengurangi beban para tenaga kesehatan. Karena itu, Wiku meminta agar perbaikan ini terus ditingkatkan. "Hal ini menunjukan walaupun varian Delta ini sangat mudah menular namun daya lawan seluruh pemerintah dan masyarakat dengan upaya kolaboratif nyatanya efektif dalam menghadapinya," tambah dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement