Sabtu 07 Aug 2021 23:23 WIB

Pengembangan Wakaf Produktif di Indonesia Dinilai Lambat

Pengembangan wakaf produktif di Indonesia cenderung lambat.

Rep: Dedy Darmawan/ Red: Agung Sasongko
Wakaf Produktif (ilustrasi)
Foto: Dok Baitul Wakaf
Wakaf Produktif (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pola pikir masyarakat yang kurang tepat terhadap wakaf dinilai membuat pengembangan wakaf produktif di Indonesia cenderung lambat.

Ketua Forum Wakaf Produktif, Bobby Manulang, mengatakan, wakaf saat ini masih dianggap hanya bisa untuk kalangan orang kaya. Hal itu menyebabkan adanya pemahaman bahwa wakaf harus ditunaikan dalam bilangan besar.

Baca Juga

"Tidak pantas jika puluhan atau ratusan ribu dan ini akhirnya membuat pemahaman yang sangat keliru," kata Bobby dalam webinar, Sabtu (7/8).

Dampak dari pemahaman tersebut masyarakat jadi menganggap bahwa berwakaf tidak perlu disegerakan. Dengan kata lain bisa dikerjakan menunggu hari tua. Menurut dia, hal itu sangat merugikan dan sangat berpengaruh pada tingkat partisipasi wakaf di Indonesia.

Ia pun menyampaikan, manfaat wakaf bukan hanya sebatas manfaat sosial. Padahal, juga dapat digunakan untuk keperluan komersial dalam membangun ekonomi umat. Wakaf, kata Bobby, pun bisa dilakukan secara tunai bukan dengan aset fisik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement