Ahad 08 Aug 2021 06:51 WIB

Oksigen Langka di Rumah Sakit Perbatasan

Pasokan oksigen terbatas di RS Tarakan, Kalimantan Utara

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Muhammad Subarkah
Petugas medis melakukan tes swab kepada salah satu pasien dalam pengawasan (PDP) di Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT), Kalimantan Utara, Selasa (28/4/2020). Tes swab tersebut dilakukan guna memastikan tertular atau tidaknya angota keluarga yang dinyatakan positif COVID-19
Foto: ANTARA/FACHRURROZI
Petugas medis melakukan tes swab kepada salah satu pasien dalam pengawasan (PDP) di Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT), Kalimantan Utara, Selasa (28/4/2020). Tes swab tersebut dilakukan guna memastikan tertular atau tidaknya angota keluarga yang dinyatakan positif COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kantor Staf Presiden (KSP) menemukan kondisi pasokan oksigen yang terbatas di Tarakan, Kalimantan Utara. Kondisi ini ditemukan saat KSP meninjau pabrik pengisian oksigen PT Tarakan Estetika Plaza di daerah Juata Laut, Tarakan, Kalimantan Utara.

Pabrik pengisian oksigen itu bisa ditempuh 40 menit perjalanan darat dari pusat kota. PT Tarakan Estetika Plaza mampu memproduksi 250-300 tabung berkapasitas enam meter kubik. Hasilnya dibagi ke sejumlah rumah sakit yang ada di kota Tarakan dan sekitarnya.

Ketika tim Kantor Staf Presiden (KSP) mendatangi pabrik itu, tampak sejumlah rumah sakit seperti RSUD Tarakan, RSU Kota Tarakan, RS Pertamedika, RS Bhayangkara, dan RS Angkatan Laut, bahkan RSUD Nunukan di seberang pulau pun turut mengantre untuk mengisi oksigen.

“Memang di Tarakan hanya ada satu pabrik yang berukuran agak besar di Juata Laut. Itupun belum mencukupi kebutuhan kami,” ujar dr. Franky Sientoro Sp.A, Plt Dirut RSUD Tarakan, dikutip dari siaran resmi KSP.

Karena kebutuhan yang tinggi, PT Tarakan Estetika kemudian mengubah peruntukan suplai oksigennya ke medis. Sebelum pandemi, kebutuhan oksigen mayoritas untuk konsumsi industri dan perikanan tambak.

Meningkatnya jumlah pasien Covid-19 di Kota Tarakan membuat para tenaga kesehatan kewalahan. RSUD Tarakan ini menjadi rumah sakit rujukan di Provinsi Kalimantan Utara.

Franky menceritakan, sejak varian Delta mulai menyerang pada pertengahan Juni tahun ini, kebutuhan oksigen di rumah sakitnya bisa mencapai 300 tabung. Hitungan angka riil Franky, sehari kebutuhan oksigen bisa mencapai lebih dari 700 tabung besar atau 6m3.

“Jadi yang dari Juata tidak mencukupi. Kami dapat bantuan juga dari Pupuk Kaltim,” ujar Franky yang juga Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Provinsi Kaltara ini.

Kekurangan pasokan oksigen membuat Dokter Franky dan Dokter Dulman bersiasat. Franky menyebut, dia membuat skala prioritas untuk pasien yang terpapar Covid-19. “Mau gak mau harus ngirit,” ujar Franky.

RSUD Tarakan menyediakan 400 bangsal untuk pasien Covid dan Non Covid. Untuk para penyintas Covid-19 disediakan 120 bed. Sedangkan angka keterisian tempat tidur saat ini telah mencapai 87 persen atau 97 pasien.

Keterbatasan pasokan oksigen juga membuat Franky mengambil keputusan untuk merawat pasien Covid-19 dengan skala sedang, berat hingga kritis saja. Ia pun menyarankan agar warga di perbatasan tetap patuh pada protokol kesehatan.

Selain itu kunci untuk mengakhiri pandemi yakni melalui vaksinasi. Hingga pekan ini, vaksinasi di Kota Tarakan baru mencapai sekitar 16 persen penduduk. Sedangkan yang masuk daftar tunggu penerima vaksin mencapai 14 ribu orang. 

“Kami masih menunggu vaksin datang,” ujar Franky.

Franky berharap jika program vaksinasi sukses dijalankan di Kota Tarakan, maka akan tercipta herd immunity atau kekebalan komunal.

Sementara itu, Tenaga Ahli Utama KSP Agung Rulianto mengapresiasi langkah pabrik pengisian oksigen PT Tarakan Estetika Plaza yang membantu menyediakan pasokan oksigen untuk medis.

“Kami mengapresiasi perusahaan yang mau menyesuaikan orientasi bisnisnya untuk kemanusiaan. Karena memang kebutuhan oksigen di Tarakan dan Nunukan melonjak karena penularan cepat varian delta ini,” ujar Agung.

Agung mengatakan, upaya mengatasi keterbatasan oksigen dan vaksin terus diupayakan oleh pemerintah. Termasuk mencari sumber-sumber lain yang bisa menyediakan pasokan oksigen seperti yang dilakukan BUMN PT Pupuk Kaltim.

“Temuan ini sangat penting bagi kami. KSP memahami situasi yang dihadapi di sini dan kami mendukung upaya penguatan penanganan Covid-19 di perbatasan,” ujar dia.

 
 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement