Selasa 10 Aug 2021 14:24 WIB

Khofifah: Tahun Baru Islam Momentum Hijrah dari Covid-19

Semangat Tahun Baru Islam harus dimaknai sebagai format hijrah.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa
Foto: Dok. Humas Pemprov Jatim
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa

IHRAM.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat untuk menjadikan peringatan Tahun Baru Hijriah 1 Muharam 1443 Hijriah sebagai momentum move on dari pandemi Covid-19. Hal ini juga berarti semangat Tahun Baru Islam harus dimaknai sebagai format hijrah.

Menurut Khofifah, makna hijrah ini bisa dilakukan dengan menguatkan semangat bangkit dan gotong royong. "Juga solidaritas serta saling bantu antar sesama umat manusia," ucap Khofifah, Selasa (10/8).

Selama pandemi Covid-19, rasa empati dan solidaritas masyarakat benar-benar diuji. Rasa ini diharapkan tidak berkurang, bahkan harus semakin diperkuat. Hal ini penting mengingat dampak pandemi memukul semua sektor dan lapisan masyarakat.

Menurut Khofifah, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam menyelesaikan persoalan akibat pandemi Covid-19. Pemerintah perlu dukungan, kerja sama, dan kerja keras seluruh lapisan. Bahkan, juga dengan elemen masyarakat agar membuahkan hasil yang optimal.

Seperti diketahui, pandemi Covid-19 telah memaksa seluruh manusia melakukan penyesuaian dan perubahan menuju bentuk kenormalan baru. Salah satu semangat hijrah dalam konteks pandemi juga berarti mendisiplinkan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Semangat solidaritas sebagai sebuah bangsa pun dituntut untuk lebih kuat dan tinggi lag.

Semangat hijrah juga berlaku di semua sektor kehidupan. Sebut saja dalam hal berusaha atau berbisnis misalnya. Pandemi Covid-19 selayaknya dapat dijadikan ajang hijrah dari cara-cara pemasaran tradisonal menjadi lebih modern dengan memanfaatkan teknologi.

Sebelum pandemi, pemasaran berusaha memang lebih didominasi sistem luring. Namun saat ini, Khofifah mengajak, masyarakat untuk mengaktivasi penjualan secara daring. Memanfaatkan media sosial dan internet yang mudah diakses untuk memperluas jangkauan pasar.

Khofifah menegaskan, konsumen saat ini telah berubah. Sebab itu, tidak bisa semata-mata menyalahkan Covid-19 yang merupakan ujian dari Allah SWT. "Sebaliknya alih-alih mengeluh maka lebih baik beradaptasi dengan cara-cara yang juga baru. Ini semua agar bisa tetap survive," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement