Jumat 13 Aug 2021 18:34 WIB

Kabupaten Gresik Dekati Zona Oranye Penyebaran Covid-19

Di sejumlah rumah sakit di Gresik, termasuk RS lapangan, banyak tempat tidur kosong.

Petugas kesehatan memeriksa tekanan darah warga sebelum disuntik vaksin COVID-19 saat Vaksinasi Merdeka di atas kapal patroli Polairud Polda Jawa Timur di perairan Lumpur, Gresik, Jawa Timur, Selasa (3/8/2021). Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara Polda Jawa Timur menggelar vaksinasi COVID-19 dengan sasaran nelayan dan masyarakat pesisir guna mewujudkan kekebalan kelompok atau
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Petugas kesehatan memeriksa tekanan darah warga sebelum disuntik vaksin COVID-19 saat Vaksinasi Merdeka di atas kapal patroli Polairud Polda Jawa Timur di perairan Lumpur, Gresik, Jawa Timur, Selasa (3/8/2021). Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara Polda Jawa Timur menggelar vaksinasi COVID-19 dengan sasaran nelayan dan masyarakat pesisir guna mewujudkan kekebalan kelompok atau

REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Kabupaten Gresik, Jawa Timur mendekati zona oranye penyebaran Covid-19 setelah tingkat keterisian tempat tidur di sejumlah rumah sakit setempat mengalami penurunan sampai 35,98 persen.

"Posisi kami saat ini hampir mendekati zona oranye. Di sejumlah rumah sakit termasuk RS lapangan banyak tempat tidur yang kosong, dan hanya 30 orang yang dirawat di sana," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik, Syaifudin Ghozali.

Sebelumnya, BOR di sejumlah di RS rujukan Covid-19 Gresik mencapai 86 persen, kemudian turun menjadi rata-rata 68 persen, dan saat ini 35,98 persen. Ghozali yang pernah menjabat Kepala Puskesmas Kecamatan Bungah ini, mengatakan tingkat kesembuhan di RS Lapangan Sepak Bola Gelora Joko Samudro (Gejos) sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) juga mencapai 100 persen.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengapresiasi capaian kesembuhan pasien di RS Lapangan Gejos dan meminta kepada pasien yang masih melakukan isolasi mandiri di rumah untuk bisa menjalani isolasi terpusat.

Berdasarkan data kasus Covid-19 aktif yang tercatat mulai 3-9 Agustus 2021, dari total 938 kasus, yang dirawat di rumah sakit 250 orang, pasien yang isolasi mandiri sekitar 500 orang, sisanya dirawat isolasi terpusat.

"Kami berharap kepada pihak puskesmas dan tenaga kesehatan yang ada di bawah untuk mengarahkan masyarakat yang isoman agar mau dirawat di Rumah Sakit Lapangan Gejos," katanya.

Gus Yani, sapaan akrab Fandi Akhmad Yani itu, mengakui hingga saat ini masih banyak pasien yang melakukan isolasi mandiri di rumah serta tidak mau menjalani isolasi terpusat.

"Saya berharap kades membantu relawan nakes untuk mengarahkan pasien yang isoman agar mau isolasi terpusat di Gelora Joko Samudro. Fasilitasnya lengkap, ada dokter spesialis, oksigen yang tak terbatas, obat-obatan yang lengkap dan konsumsi tiga kali sehari," kata dia.

Untuk penjemputan dan pengantaran pasien ke Gejos, Gus Yani siap membantu melalui posko darurat yang tersedia di setiap kecamatan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement