Senin 16 Aug 2021 14:34 WIB

Akhir Kisah Sang Wali yang Membuang Perbekalan Hajinya

Sang Wali Syekh Banan membuang perbekalannya untuk haji

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Sang Wali Syekh Banan membuang perbekalannya untuk haji. Ilustrasi Padang Pasir
Foto: Pixabay
Sang Wali Syekh Banan membuang perbekalannya untuk haji. Ilustrasi Padang Pasir

IHRAM.CO.ID, JAKARTA— Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al- Kandahlawi dalam kitabnya Fadhilah Haji, menuliskan kisah perjalanan seorang wali bernama Syekh Bana berangkat ke Makkah. 

Syekh Banan memulai perjalanan untuk ibadah haji dari Mesir. Seperti orang pada umumnya dia berangkat dengan membawa perbekalan yang cukup. Di tengah perjalanan dia bertemu dengan seorang wanita tua. 

Baca Juga

Wanita itu berkata kepada Syekh Banan, "Wahai Banan, tampaknya engkau seorang hammal (pemikul barang) mungkin kau takut bahwa Allah SWT tidak akan menyediakan rezekimu."

Mendengar perkataan itu Syekh Banan membuang seluruh perbekalan. Maka selama tiga hari dia tidak mendapatkan makanan.  

"Kemudian Syekh Banan menemukan sesuatu tergeletak di atas tanah, yakni sejenis perhiasan yang biasa digunakan kaum wanita di kakinya," tulis Syekh Maulana Muhammad Zakariyya. 

Syekh Banan, pun mengambilnya dengan tujuan untuk mengembalikannya kepada pemiliknya. Dengan tebersit dalam hatinya mungkin dia akan memberinya sesuatu sebagai imbalannya.  

Sekali lagi, wanita itu muncul dan berkata, "Tampaknya engkau adalah seorang pedagang. Engkau mengharapkan imbalan dari perhiasan yang kau kembalikan itu." 

Kemudian wanita itu memberikan kepada Syekh Banan beberapa dirham dan berkata, Gunakanlah uang ini untuk belanjamu"  

Syekh Banan pun menggunakannya, ternyata cukup untuk biaya seluruh ibadah hajinya hingga Syekh Banan kembali ke masjid. Lewat peristiwa ini sorang penyair berkata: 

"Banyak di antara orang-orang yang kuat pandai dalam berdagang, dan cerdik. Namun rezeki menjauh dari mereka. Dan banyak orang yang lemah dalam perdagangan mereka, namun dia mendapatkan rezeki seakan-akan mengambil air dari laut. 

Ini menunjukkan bahwa bahwa Allah SWT telah merancang sesuatu rencana yang tidak diketahui hamba-Nya dan tidak diberitahukan kepada manusia."  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement