IHRAM.CO.ID, LUCKNOW -- Pembangunan masjid di atas lahan seluas lima hektar di desa Dhannipur, Ayodhya, India, akan dimulai pada November. Hal ini disampaikan oleh pejabat Yayasan Kebudayaan Islam Indo (IICF), sebuah yayasan yang dibentuk oleh Dewan Wakaf Pusat Sunni UP.
Awalnya, pengerjaan proyek itu seharusnya dimulai saat Hari Republik India tahun ini. Tetapi, karena masih ada masalah teknis dan departemen, pembangunan masjid dan fasilitas umum lainnya belum bisa dimulai.
Dilansir di Hindustan Times, Selasa (17/8), proyek ini diberi nama sesuai dengan pejuang kemerdekaan terkenal dan revolusioner India, Maulvi Ahmadullah Shah Faizabadi.
Konsultan arsitek yang mengawasi proyek tersebut, Prof SM Akhtar, mengatakan IICF saat ini telah mengantongi semua izin yang relevan untuk menerima sumbangan dana. Yayasan tersebut lantas membuka rekening bank bagi FCRA menerima sumbangan dari luar negeri.
Tak hanya itu, ia menyebut kini proyek tersebut dibebaskan dari pajak penghasilan di India. Di sisi lain, Izin FCRA dari Kemendagri sedang dalam proses. Pekerjaan akan dimulai setelah peta pengerjaan disetujui Ayodhya Development Authority (ADA).
Juru bicara IICF, Athar Hussain, mengatakan pembangunan proyek itu diharapkan dimulai pada November ini.
Seperti yang direncanakan dalam proyek, area hijau di sekitaran masjid akan mencakup tanaman dari seluruh dunia dan dari semua wilayah geografis yang berbeda di India. Hal ini akan dikembangkan untuk menciptakan kesadaran atas ancaman yang segera terjadi, akibat perubahan iklim.
Adapun fasilitas umum yang tersedia di masjid ini di antaranya adalah museum, perpustakaan dan publikasi atas nama 1857 Ahmadullah Shah. Sementara, urusan museum akan dikuratori oleh Prof Pushpesh Pant.
Proyek lain yang dilakukan di kompleks itu adalah keberadaan rumah sakit multi-spesialisasi, dengan 300 tempat tidur. Mereka juga menyiapkan dapur umum yang mampu menyajikan 2.000 makanan setiap hari untuk yang membutuhkan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
