Selasa 24 Aug 2021 09:48 WIB

Alasan Allah SWT Memuliakan Makkah

Allah SWT bersumpah tentang negeri Makkah yang mulia

Rep: Ali Yusuf/ Red: Esthi Maharani
Kakbah, Makkah.
Foto: Saudi Press Agency/Handout via Reuters
Kakbah, Makkah.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Dalam surah Al-Balad, Allah SWT bersumpah tentang negeri Makkah yang mulia. Ada beberapa alasan kenapa Allah SWT muliakan Makkah sebagai sebuah negara karena di sana Nabi Muhammad SAW dilahirkan.

"Tuhan bersumpah demi negeri ini, yaitu negeri Makkah al-Mukarramah. Dan apabila Tuhan telah mengambilnya menjadi sumpah, artinya ialah bahwa Tuhan memberi ingat kita betapa pentingnya negeri itu," tulis Prof Buya Hamka dalam tafsirnya Al-Azhar.

Prof Hamka mengatakan, di Surat at-Tiin ayat 3 akan ditemukan sumpah Tuhan memperingati negeri itu. "Demi ini negeri yang aman."

Menurut Prof Hamka, dapatlah kita maklumi betapa mulia dan betapa penting kedudukan negeri Makkah itu, yang sejak zaman lbrahim telah jadi pusat peribadatan kepada Allah bagi menegakkan kalimat tauhid. Dia bernama Makkah dan dia bemama Bakkah.

"Antara huruf 'Mim' dengan huruf 'Baa' adalah satu makhrajnya, yaitu sama-sama bibir. Di sanalah pertama sekali sebuah rumah ibadat buat memuja Allah Yang Esa berdiri, jadi petunjuk untuk seluruh alam, (surat 3, ali Imran ayat 96). Di sana terdapat Maqam lbrahim (ali Imran ayat 97).

Di situ berdiri Ka'bah, didirikan oleh Nabi lbrahim dibantu oleh anaknya Ismail sebagai pusat tempat beribadat bagi manusia (surat 5; al-Maidah ayat 97). Dan beberapa surat yang lain.

Dan di sinilah lahir Nabi Muhammad SAW "Dan engkau menjadi halal di negeri ini." (ayat2). Ayat ini pun mendapat dua macam penafsiran yang berbeda, karena berbedanya pengertian tentang kalimat hillun.Al-Wahidi berkata:

"Al-hillu, al-halal dan al-mahill sama saja artinya, yaitu lawan dari haram," katanya.

Ada penafsir mengatakan bahwa yang halal itu ialah perbuatan Nabi Muhammad, jika dia hendak bertindak bagaimanapun, walaupun membunuh orang, kalau negeri itu ditaklukkannya kelak. Dan telah beliau taklukkan kemu-dian, setelah beliau datang dengan tentaranya dari Madinah di tahun ke-8.

Ibnu Abbas menjelaskan; "Engkau halal membunuh siapa saja yang engkau rasa patut dibunuh, jika engkau masuk ke sana kelak." Dijelaskan lagi oleh as-Suddi: "Engkau halal memerangi orang-orang yang pemah memerangi-mu di negeri itu.

"Ini pun dikuatkan oleh sebuah Hadis shahih. "Allah telah menjadikan Makkah tanah haram sejak sehari Dia menciptakan segala langit dan bumi. Maka tetaplah dia tanah haram sampai kelak berdiri kiamat."

Maka tidaklah pemahaman dia dihalalkan bagi seorang pun yang sebelumku, dan tidak pula dihalalkan bagi seorang pun sesudahku. Dan tidaklah dia dihalalkan untukku hanyalah satu saat saja pada suatu hari."(Muttafaq 'alaihi;Bukhari dan Muslim).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement