Selasa 24 Aug 2021 15:47 WIB

Penyakit Berbahaya Ini Lebih Banyak Diderita Pria

Pria lebih mungkin membuat pilihan yang tidak sehat dibandingkan wanita.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Penyakit berbahaya yang lebih banyak diderita pria ilustrasi).
Foto: Republika.co.id
Penyakit berbahaya yang lebih banyak diderita pria ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diet kaya makanan nabati dapat membantu semua orang tetap sehat. Namun mengonsumsi makan lebih banyak buah, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian sangat penting bagi pria.

Statistik menunjukkan pria lebih mungkin dibandingkan wanita untuk merokok dan minum alkohol, membuat pilihan yang tidak sehat atau berisiko, serta menunda pemeriksaan rutin dan kunjungan dokter. Ada juga kondisi kesehatan yang hanya menyerang pria seperti kanker prostat dan testosteron rendah. Secara keseluruhan, pria lebih banyak menderita penyakit jantung, kanker usus besar, dan penyakit saluran pernapasan bawah dibandingkan wanita.

Kabar baiknya adalah pria dapat meningkatkan kesehatan mereka dengan membuat beberapa perubahan gaya hidup. Berhenti merokok, bergerak lebih banyak, mengurangi konsumsi alkohol, mengelola stres, dan menjaga berat badan yang sehat adalah cara untuk mengurangi risiko kematian dini.

Memasukkan lebih banyak makanan nabati ke dalam rencana makan mingguan adalah cara penting lain bagi pria untuk meningkatkan kesehatan mereka secara keseluruhan. Hubungan antara diet dan kesehatan memang rumit, tapi ada banyak bukti yang menghubungkan makanan tertentu dan perilaku makan dengan peningkatan kemungkinan mengembangkan penyakit kronis tertentu. Berikut penjelasannya, seperti dilansir laman Eat This Not That!, Selasa (24/8):

1. Penyakit jantung

Penelitian menunjukkan bahwa pola makan vegetarian dapat mengurangi kematian akibat penyakit kardiovaskular (CVD) dan risiko kematian penyakit jantung koroner (PJK) sebesar 40 persen. Makanan seperti sayuran berdaun hijau, biji-bijian, dan kacang-kacangan dikaitkan dengan tekanan darah rendah, yang merupakan faktor risiko utama serangan jantung dan strok.

Makanan nabati juga cenderung lebih rendah lemak jenuhnya dibandingkan makanan yang terbuat dari produk hewani. Mengganti sumber lemak jenuh dan lemak trans dengan lemak tak jenuh, seperti minyak zaitun, minyak canola, alpukat, dan kacang-kacangan telah terbukti bermanfaat bagi kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan dengan meningkatkan kolesterol HDL baik dan menurunkan kolesterol LDL jahat.

2. Kanker

Kanker adalah penyebab kematian kedua pada pria dan wanita di Amerika Serikat, setelah penyakit jantung. The American Cancer Society menyarankan cara paling efektif untuk mencegah kanker adalah dengan aktif secara fisik dan mengikuti pola makan sehat yang berpusat pada makanan bergizi tinggi, berbagai sayuran (sayuran berdaun gelap, kacang polong, paprika, wortel), buah-buahan (terutama buah utuh, tidak dikeringkan), dan biji-bijian seperti quinoa dan beras merah.

Lebih penting lagi, pola makan sehat membatasi daging merah dan olahan. Sebuah studi pada 2018 yang diterbitkan dalam Asian Pacific Journal of Cancer Prevention menemukan bahwa asupan daging total yang lebih tinggi dikaitkan dengan peningkatan insiden kanker prostat.

3. Disfungsi ereksi dan kesehatan seksual

Meskipun tidak ada bukti yang dipublikasikan yang secara langsung menghubungkan pola makan nabati dengan penurunan risiko disfungsi ereksi, banyak efek samping yang menguntungkan dari makan lebih banyak buah, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan dapat berdampak positif pada kesehatan seksual pria. Banyak penyebab disfungsi ereksi seperti stres, tekanan darah tinggi, arteri yang tersumbat kolesterol, dapat dikurangi atau dicegah dengan makan lebih banyak makanan nabati dan lebih sedikit daging merah dan olahan.

Ada juga kesalahpahaman protein kedelai (tahu, edamame) memengaruhi hormon reproduksi pria, ini tampaknya salah. Sebuah meta-analisis studi klinis baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal Reproductive Toxicology menemukan, tidak ada efek kedelai atau isoflavon pada kadar testosteron atau estrogen pada pria.

4. Diabetes tipe 2

Menurut data terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS), pria sedikit lebih mungkin menderita diabetes dibandingkan wanita yang tidak terdiagnosis. Dalam kebanyakan kasus, diabetes tipe 2 dapat dicegah dengan berolahraga, menjaga berat badan yang sehat, dan makan lebih banyak makanan nabati. Makanan kaya serat seperti kacang-kacangan dan polong-polongan, kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian juga dapat membantu mencegah dan mengelola diabetes tipe 2.

5. Manajemen berat badan

Menjadi kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko pengembangan penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit hati berlemak, batu empedu, sleep apnea, penyakit ginjal, dan kanker tertentu. Memasukkan lebih banyak makanan nabati ke dalam rencana makan mingguan dapat membantu manajemen berat badan. Satu studi acak dari 2017 menemukan bahwa orang dewasa yang kelebihan berat badan yang mengikuti diet nabati intervensi selama 12 pekan yang terdiri dari makanan utuh kehilangan, rata-rata 9,25 pon.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement