Rabu 25 Aug 2021 13:59 WIB

Bumoon.io Gandeng Dua Startup Kelola Krisis Sampah

Dua startup digandeng oleh Bumoon.io ini adalah Sampangan dan Wastelab

Pengolahan sampah (Ilustrasi). Misi menurunkan suhu bumi menjadi konsentasi Perusahaan Start-up Bumoon.io. Salah satu cara yang dilakukan perusahaan yang bergerak di teknologi IoT, blockchain dan AI ini adalah melakukan sinergi dengan sejumlah mitra strategis.
Foto: Republika/Abdan Syakura
Pengolahan sampah (Ilustrasi). Misi menurunkan suhu bumi menjadi konsentasi Perusahaan Start-up Bumoon.io. Salah satu cara yang dilakukan perusahaan yang bergerak di teknologi IoT, blockchain dan AI ini adalah melakukan sinergi dengan sejumlah mitra strategis.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Misi menurunkan suhu bumi menjadi konsentasi Perusahaan Start-up Bumoon.io. Salah satu cara yang dilakukan perusahaan yang bergerak di teknologi IoT, blockchain dan AI ini adalah melakukan sinergi dengan sejumlah mitra strategis. Kolaborasi ini bertujuan untuk menyelesaikan krisis sampah sekaligus pengelolaan keberlangsungan lingkungan hidup.

Mitra yang digandeng oleh Bumoon.io ini adalah Sampangan dan Wastelab. Kedua perusahaan startup ini dikenal karena temuan teknologi karbonisasi yang mengubah sampah menjadi produk pupuk organik bernilai tinggi dan berkelanjutan.

Founder Bumoon Triyansyah Putra atau Ryan mengatakan dalam kemitraan ini, Bumoon berperan dalam penyebaran jaringan pengelolaan sampah yang dikelola oleh Sampangan dan Wastelab.

"Proyek yang dikerjakan oleh Bumoon bersama Sampangan dan Wastelab berupa implementasi garbage mining. Maka, warehouse yang dimiliki oleh Bumoon akan turut dikelola pula oleh Sampangan dan Wastelab yang telah berpengalaman di bidang ini. Nantinya, masyarakat yang menukarkan sampah dalam jumlah tertentu akan mendapat reward berupa token Bumoon," ujar Ryan. 

Co-Founder Sampangan Muhammad Fauzal Rizki menyambut baik kerja sama ini. Ia menjelaskan, bahwa Sampangan memiliki Magic Box yang dapat mengelola segala jenis sampah. Hal ini, kata Fauzal, warehouse yang akan dikelola bersama Bumoon dapat lebih efektif dalam hal pengolahan sampah. 

“Tidak hanya mengelola sampah, Magic Box yang kami ciptakan pun dapat mengolah berbagai jenis sampah menjadi banyak produk turunan, seperti bio disinfektan, bio katalis, dan karbon aktif,” kata Fauzal. 

Hal yang sama juga diungkapkan Co-Founder Wastelab Salvira Milano Zen. Ia mengatakan bahwa Wastelab akan turut berkontribusi dalam pemilahan dan pengolahan limbah plastik. Wastelab, kata Salvira, terfokus pada pengelolaan limbah plastik yang telah berkolaborasi dengan sejumlah bank sampah dan komunitas lokal. 

"Tahun 2021 saja, kami menargetkan pengelolaan 100 ton sampah plastik. Kami tengah gencar melakukan ekspansi pasar dan saluran distribusi yang dimulai dari bank sampah dan komunitas lokal. Maka, kami sangat menyambut baik kolaborasi bersama Bumoon ini, karena marketnya menjadi lebih luas,” kata Salvira. 

Dengan adanya kolaborasi ini, Bumoon berharap, warehouse yang dikelola bersama para mitranya dapat merambah ke seluruh Indonesia. Dengan begitu, misi untuk menurunkan suhu bumi dapat lebih cepat terealisasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement