Kamis 26 Aug 2021 11:59 WIB

Panglima: Ulama dan Kyai Berperan dalam Penanganan Pandemi

Panglima TNI-Kapolri apresiasi santri Pesantren Tebuireng yang antusias vaksinasi.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Ulama dan kyai memiliki peran penting untuk mengedukasi masyarakat tentang upaya-upaya apa saja yang dapat dilakukan dalam membantu penanganan Covid-19. (Foto: Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto)
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Ulama dan kyai memiliki peran penting untuk mengedukasi masyarakat tentang upaya-upaya apa saja yang dapat dilakukan dalam membantu penanganan Covid-19. (Foto: Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, mengatakan, para ulama dan kyai memiliki peran penting untuk mengedukasi masyarakat tentang upaya-upaya apa saja yang dapat dilakukan dalam membantu penanganan Covid-19. Menurut dia, peran ulama dan kyai penting karena dapat mengedukasi masyarakat lewat kearifan lokal. 

"Para ulama, kyai dan unsur Forkopimda memiliki peran penting untuk mengedukasi masyarakat melalui pendekatan atau kearifan lokal untuk mengajak masyarakat mematuhi disiplin protokol kesehatan, berobat, melaksanakan isoter serta melakukan vaksin," ungkap Hadi dalam keterangan tertulis, Kamis (26/8). 

Baca Juga

Hal tersebut disampaikan Panglima TNI saat meninjau serbuan vaksinasi dan diskusi dengan Forkopimda dan para kyai dan ulama bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Rabu (25/8). Menurut Hadi, kyai menjadi teladan bagi para santri dan umat dalam kehidupan sehari-hari. 

"Saya berharap para tokoh agama tersebut senantiasa mendukung upaya pemerintah dan setiap elemen guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19," ujar Hadi. 

 

Panglima TNI dan Kapolri juga menyampaikan apresiasinya kepada para santri Pesantren Tebuireng yang sangat antusias melaksanakan vaksinasi. Sebanyak 4.500 orang menjadi target vaksinasi di Pesantren Tebuireng, yang terdiri dari para santriwan dan santriwati, pengasuh, dan pengurus Pondok Pesantren Tebuireng Cukir-Diwek-Jombang. 

"Kesadaran mematuhi prokes, harus dibangun dari dalam diri sendiri, bertanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga, dan lingkungan dengan melapor dan berobat ketika memiliki gejala, maka pandemi dapat dikendalikan," kata Panglima TNI. 

Panglima TNI beserta rombongan juga melaksanakan video confrence dengan Seluruh Kodim yang melaksanakan vaksinasi di pondok pesantren tiap-tiap wilayah. "Ingat, walaupun sudah di vaksin, tetap harus memakai masker, karena memakai masker berarti kita peduli dengan diri sendiri dan juga menjaga orang lain di sekitar kita," kata panglima TNI.

Pada hari yang sama, Panglima TNI dan Kapolri juga meninjau serbuan vaksinasi di Universitas Aisyiyah Yogyakarta, DIY. Target vaksinasi di Universitas Aisyiyah Yogyakarta sebanyak 1.500 orang yang terdiri dari para mahasiswa dan warga sekitar kampus Universitas Aisyiyah Yogyakarta. 

Sedangkan jumlah waksinator terdiri dari 11 Tim sebanyak 55 orang, berasal dari TNI, Polri, dan nakes internal. Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI langsung menyapa para mahasiswa dan masyarakat yang sedang melaksanakan vaksinasi maupun yang sedang menunggu. 

"Terima kasih Bapak dan Ibu telah melaksanakan vaksinasi, ayo ajak teman-teman dan saudara untuk melaksanakan vaksin,” kata dia. 

Panglima TNI menyampaikan bahwa setelah divaksinasi tetap harus melaksanakan disiplin protokol kesehatan, guna menghentikan laju kasus konfirmasi positif Covid-19. “Ingat, menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak harus sudah menjadi kebutuhan mendasar. Bangun kesadaran bagi diri sendiri dan juga ingatkan kepada lingkungan sekitar,” kata panglima TNI. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement