Rabu 08 Sep 2021 13:05 WIB

Teriak Allahu Akbar, Remaja Palestina Ditahan Polisi Israel

Remaja Palestina hanya meneriakan Allahu Akbar lalu ditangkap polisi Israel

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Esthi Maharani
Wanita Muslim mengikuti salat Jumat di Masjid Dome of the Rock di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Jumat, 28 Mei 2021.
Foto: AP Photo / Mahmoud Illean
Wanita Muslim mengikuti salat Jumat di Masjid Dome of the Rock di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Jumat, 28 Mei 2021.

IHRAM.CO.ID, JERUSALEM – Polisi Israel menahan seorang pemuda Palestina saat berada di kompleks Masjid Al-Aqsha, Yerusalem, Palestina. Permuda tersebut ditangkap karena menyebut Allahu Akbar (Allah Maha Besar) saat para ekstremis Yahudi melakukan tur pagi yang provokatif ke situs tersuci ketiga umat Islam itu.

Dilansir dari Wafa News, Selasa (7/9), mereka mengatakan polisi menahan pemuda itu yang berasal dari kota Arab di dalam Israel. Padahal setelah menyebut Allahu Akbar, remaja tersebut tidak melakukan apa-apa lagi.

Insiden itu terjadi ketika puluhan orang Yahudi fanatik menjawab seruan organisasi mereka untuk turun ke Masjid Al-Aqsa saat mereka merayakan Tahun Baru Yahudi.

Organisasi-organisasi ekstremis secara terbuka menyerukan untuk mengubah Masjid Al-Aqsha menjadi tempat ibadah Yahudi dan merobohkan tempat-tempat suci Islam hingga membangun sebuah kuil Yahudi di lokasi tersebut.

Polisi biasanya menemani kaum fanatik Yahudi, kebanyakan dari mereka adalah pemukim ultranasionalis yang melakukan tur provokatif ke situs suci Muslim. TIndakan mereka ini berupaya agar situs tersebut tidak lagi diakses Umat Islam.

Kekerasan kepada anak palestina oleh militer Israel memang banyak dilaporkan terjadi. Baru-baru ini, tentara pendudukan Israel juga menangkap seorang siswa Palestina berusia 12 tahun, Ahad (5/9). Siswa itu ditangkap saat sedang dalam perjalanan ke sekolah di Desa Luban e-Sharkiya, Selatan kota Tepi Barat, Nablus, Palestina.

Kepala Desa Yaaqob Eweis mengatakan siswa bernama Husam Moayad Eweis yang merupakan seorang siswa kelas tujuh sedang dalam perjalanan ke sekolah saat itu. Lalu tiba-tiba tentara Israel memintanya untuk berhenti dan menahannya.

Dia menambahkan bahwa siswa di desa menjadi sasaran pelecehan oleh tentara pendudukan Israel hampir setiap hari. Terutama dalam perjalanan mereka ke sekolah dan dalam perjalanan pulang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement