Selasa 14 Sep 2021 10:00 WIB

Makna Bendara dan Sejarahnya

Banyak pemikiran masuk dalam perumusan bendera nasional.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Bendera Irak-Suriah/ilustrasi
Foto: whdh.com
Bendera Irak-Suriah/ilustrasi

IHRAM.CO.ID, ISLAMABAD -- Pada 18 Agustus kerusuhan terjadi di beberapa wilayah Afghanistan ketika tentara Taliban mulai menurunkan bendera nasional negara. Peristiwa itu terjadi beberapa hari setelah Taliban merebut Kabul dan menggulingkan pemerintahan Ashraf Ghani.

Jurnalis, penulis, kritikus budaya, satiris, dan sejarawan Pakistan, Nadiem F. Paracha mengatakan, protes ini mengejutkan banyak orang, karena tentara Afghanistan dan panglima perang anti-Taliban dengan mudah dikalahkan oleh kelompok Taliban.

Baca Juga

"Beberapa pengamat bersikeras bahwa kelompok Taliban ini agak berbeda dari yang memerintah negara itu dari tahun 1996 hingga 2001. Tetapi jika ini tidak sekeras Taliban tahun 1996, ini karena ini bukan Afghanistan 25 tahun yang lalu. Seluruh generasi telah tumbuh di Afghanistan sejak Taliban lama digulingkan oleh pasukan Amerika pada tahun 2001. Generasi baru pemuda Afghanistan, setidaknya di daerah perkotaan negara itu, memiliki sedikit atau tidak memiliki ingatan nyata tentang rezim Taliban pertama. Hanya cerita horor," papar Paracha dilansir dari laman Dawn pada Senin (13/9).

Dia mengungkapkan, bendera merupakan simbol keterikatan yang bisa membangkitkan emosi kuat. Menurut T.H. Eriksen dan R. Jenkins dalam bukunya Flag, Nation and Symbolism in Europe and America, bendera merupakan salah satu pilar kebangsaan. Tetapi Eriksen dan Jenkins menambahkan bahwa bendera telah ada selama berabad-abad, atau jauh sebelum negara-bangsa modern mulai muncul dari abad ke-18 dan seterusnya.

"Mereka menulis bahwa bendera kuno tidak memiliki hubungan dengan negara Gagasan negara-bangsa berdasarkan sejarah bersama, bahasa, agama, dan lain-lain, tidak lebih dari 250 tahun. Oleh karena itu, bendera pra-modern adalah pengidentifikasi agama, atau sekte agama tertentu, atau kekaisaran lama dan tentara mereka," kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement