Selasa 14 Sep 2021 11:56 WIB

Lawan Rentenir, Bank Nagari Luncurkan Pembiayaan Marandang

Bank Nagari menggandeng Pemkot Sawahlunto luncurkan pembiayaan murah bagi UMKM

Kantor pusat Bank Nagari di Kota Padang, Senin (2/11). Bank Nagari bekerjasama dengan Pemkot Sawahlunto meluncurkan program Melawan Rentenir di Ranah Minang (Marandang) dalam upaya meningkatkan kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan pinjaman modal usaha sekaligus memberi solusi agar masyarakat tidak meminjam pada rentenir.
Foto: Republika/Febrian Fachri
Kantor pusat Bank Nagari di Kota Padang, Senin (2/11). Bank Nagari bekerjasama dengan Pemkot Sawahlunto meluncurkan program Melawan Rentenir di Ranah Minang (Marandang) dalam upaya meningkatkan kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan pinjaman modal usaha sekaligus memberi solusi agar masyarakat tidak meminjam pada rentenir.

IHRAM.CO.ID, SAWAHLUNTO -- Bank Nagari bekerjasama dengan Pemkot Sawahlunto meluncurkan program Melawan Rentenir di Ranah Minang (Marandang) dalam upaya meningkatkan kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan pinjaman modal usaha sekaligus memberi solusi agar masyarakat tidak meminjam pada rentenir.

Kepala Cabang Bank Nagari Sawahlunto, Rusdi di Sawahlunto, Senin, menyampaikan diawal pengenalan program 'Marandang' ini, sudah mendaftar puluhan orang masyarakat. Kemudian, setelah pihak Bank Nagari memproses pendaftaran tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku, telah disetujui untuk dicairkan pinjaman program 'Marandang' ini untuk 4 orang debitur (peminjam).

"Ini yang kami serahkan secara simbolis pada peluncuran Marandang di Sawahlunto hari ini, ada 4 orang debitur, itu dengan plafon Rp10 juta per orang," ucapnya.

Penyerahan ini baru tahap pertama, pihaknya baru mulai mengenalkan program ini pada masyarakat. Silahkan jika ada lagi masyarakat yang mendaftar, akan langsung diproses.

Dokumen permohonan untuk masyarakat yang akan mengikuti program 'Marandang' ini cukup mudah, yaitu fotocopy KTP, pas foto 3 x 4 suami dan istri, fotocopy Buku Nikah dan Kartu Keluarga, serta Surat Keterangan Usaha/NIB dari Desa atau Kelurahan.

Kendala yang paling banyak membuat para calon peminjam tidak lolos menjadi peserta Marandang ini adalah permasalahan BI Checking."BI Checking berarti ada riwayat kredit yang tidak bagus karena permasalahan dalam pembayaran kredit dengan bank yang terjadi pada waktu mengajukan permohonan untuk mengikuti program Marandang ini," ucap Rusdi.

Program Marandang merupakan pembiayaan kepada usaha mikro dengan proses mudah (tanpa agunan tambahan), murah (berbiaya rendah) dan cepat, sebagai salah satu solusi mendorong kebangkitan usaha mikro dalam upaya pemulihan ekonomi di tengah pandemi COVID-19.

Dicontohkan Rusdi, jika masyarakat meminjam Rp 5 juta, maka angsuran yang harus dibayar cukup Rp 441 ribu per bulan. Ini sama dengan membayar pinjaman tersebut sejumlah Rp 103 ribu per minggu, atau Rp 14.700 per hari.

Untuk menunjang kecepatan dan kemudahan dalam pengurusan peminjaman, pihaknya menggunakan teknologi informasi. Sehingga lebih dari separuh prosesnya bisa dilaksanakan secara online, membuat sistem kerja lebih efektif dan efisien.

Menyambut program Marandang dari Bank Nagari itu, Walikota Sawahlunto, Deri Asta menyatakan sangat mendukung dan program itu sangat sinkron dengan upaya Pemko Sawahlunto dalam mempermudah masyarakat meminjam modal usaha dan menekan jumlah masyarakat yang terjerat rentenir.

"Dalam hal ini kami melaksanakan beberapa program antara lain bantuan modal usaha dari BAZNas dan pinjaman modal usaha dari UPTD Dana Bergulir," ucapnya.

Kemudian program Pemko bekerjasama dengan Bank, yaitu dengan Bank Nagari melalui Marandang, kalau dengan bank - bank lain itu ada Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dalam peluncuran program Marandang itu, sejumlah masyarakat peserta Marandang diberi kesempatan untuk menyampaikan testimoninya. 

Salah satunya yakni Tuminem, pedagang gorengan di Lapangan Segitiga."Saya sangat terbantu dengan bisa meminjam di Marandang ini, dengan bunga hanya 6 persen. Jauh berbeda dengan biasanya saya meminjam di rentenir, bunganya sangat mencekik, setiap hari jika ada untung itu habis untuk membayar rentenir saja," kata Tuminem.

Kegiatan peluncuran program Marandang Bank Nagari di Sawahlunto dihadiri oleh Kepala OJK Provinsi Sumbar, Yusri, Deputi Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Sumbar, Dadang Arief Kusuma, dan Direktur Kredit dan Syariah Bank Nagari, Gusti Chandra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement