Selasa 14 Sep 2021 13:05 WIB

AS Khawatir Pakistan Dukung Taliban

Prioritas dunia internasional memastikan Taliban hormati hak perempuan dan minoritas

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Menteri Luar Negeri Antony Blinken
Foto: AP/Olivier Douliery/Pool AFP
Menteri Luar Negeri Antony Blinken

IHRAM.CO.ID, WASHINGTON – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengungkapkan kekhawatiran Pakistan telah mendukung Taliban. Ia pun menyerukan agar Pakistan untuk tak memberi legitimasi pada pemerintahan Taliban di Afghanistan.  

"Apa yang harus kita lihat adalah desakan bahwa setiap negara, termasuk Pakistan, memenuhi harapan masyarakat internasional tentang apa yang diperlukan dari pemerintah yang dipimpin Taliban jika ingin menerima legitimasi dalam bentuk apa pun atau dukungan apa pun,” kata Blinken saat berbicara di hadapan Komite Urusan Luar Negeri House of Representatives AS pada Senin (13/9).

Blinken menekankan, prioritas komunitas internasional saat ini adalah memastikan Taliban menghormati hak-hak perempuan dan minoritas serta menjamin bahwa Afghanistan tak lagi menjadi “surga” bagi kelompok teroris. “Jadi Pakistan perlu sejalan dengan mayoritas masyarakat internasional dalam bekerja menuju tujuan itu dan dalam menegakkan harapan itu,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, kebijakan-kebijakan Pakistan, dalam banyak kesempatan, telah merugikan kepentingan AS. Sementara pada momen lain, Islamabad mendukung Washington. Terkait hal ini, Blinken menyoroti tentang tindakan Pakistan menyembunyikan atau melindungi anggota Taliban, termasuk Haqqani.

Haqqani merupakan kelompok yang telah ditetapkan sebagai teroris oleh Washington. Kini, Haqqani menjadi bagian dari pemerintahan sementara yang dibentuk Taliban di Afghanistan.

Terdapat beberapa anggota House of Representatives AS yang mengkritik Pakistah, salah satunya adalah Joaquin Castro dari Partai Demokrat. Dia meminta AS mempertimbangkan untuk menghapus Pakistan dari daftar sekutu utama non-NATO. Sebab status itu memberi Islamabad akses istimewa ke persenjataan AS.

Intelijen Pakistan diketahui memiliki hubungan dekat dengan Taliban sejak kelompok tersebut bangkit pada dekade 1990-an. Pakistan adalah satu dari tiga negara yang mengakui pemerintahan Taliban di Afghanistan pada 1996-2001.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement