Selasa 14 Sep 2021 13:38 WIB

MUI Apresiasi Pemblokiran Video Klip Aku Bukan Homo

Aku Bukan Homo muncul sebagai iklan dalam konten anak-anak di Youtube.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
YouTube Kids
YouTube Kids

IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengapresiasi pemblokiran video klip yang berjudul "Aku Bukan Homo" yang muncul sebagai iklan dalam konten anak-anak di Youtube.

“Kita mengapresiasi penutupan link yang memuat konten-konten yang bisa dipahami mengkampanyekan homoseksualitas,” kata Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Wasekjen MUI) bidang Perempuan, Remaja dan Keluarga (PRK), Nyai Badriyah Fayumi, kepada Republika.co.id, Selasa (14/9).

Untuk kedepannya, MUI berharap agar tidak ada lagi konten homoseksualitas yang diunggah di sosial media, terlebih ditunjukkan untuk anak-anak. MUI meminta agar masyarakat selalu aktif memonitor dan melaporkan jika ada konten serupa yang muncul untuk segera diblokir.

MUI minta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk bergerak cepat memblokir, baik video maupun akun yang mengunggah. Selain itu, MUI juga meminta agar polri segera mengusut pelaku dibalik tindakan ini.

“Polri segera mengusut pelaku agar diproses secara hukum apabila  memenuhi unsur-unsur pidana untuk memberi efek jera kepada pelaku dan masyarakat luas,” ujar dia.

Lebih lanjut, Badriyah, mengatakan diperlukan kontribusi dari semua sektor masyarakat supaya kejadian seperti ini tidak terulang lagi. “Para pendidik, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan keluarga perlu memberikan edukasi khususnya kepada anak-anak agar terlindungi dari perilaku homoseksual,” tambahnya.

Sebelumnya, warganet dibuat heboh dengan adanya video berisi informasi tentang Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) berjudul “Andai Aku Homo” muncul sebagai iklan yang terselip di sela-sela konten video musik untuk anak-anak di Youtube Kids. Video yang diunggah oleh akun sinduatiga.

Penjelasan dalam video yang mempromosikan LGBT itu menggunakan animasi buah-buahan, seperti pisang, jeruk, dan ceri. Tulisan-tulisan dalam video itu pun sangat vulgar.

Berdasarkan pantauan Republika, video yang diunggah 9 September 2021 kini sudah diblokir. Namun, akun Youtube sinduatiga masih ada.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement