Rabu 15 Sep 2021 07:07 WIB

Wakaf Bukan Hanya Masjid dan Lahan Pemakaman

Edukasi dan sosialisasi tentang wakaf masih harus ditingkatkan.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Wakaf Uang
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi Wakaf Uang

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Edukasi dan sosialisasi tentang wakaf masih harus ditingkatkan jika ingin potensi wakaf di Indonesia semakin tergali. Sejauh ini umumnya orang-orang masih mengenal wakaf hanya sebatas masjid dan lahan pemakaman.

 "Makanya kalau kita umumkan wakaf masjid, cepat (orang berwakaf) makanya hampir tidak ada masjid yang mangkrak pembanguannya di kampung mana, dusun mana," kata Direktur Lembaga Wakaf Majelis Ulama Indonesia (LW MUI), Ustaz Rofiq Thoyyib Lubis kepada Republika, Senin (13/9).

Baca Juga

Menurutnya, orang-orang perlu diedukasi tentang fungsi wakaf di era Rasulullah SAW. Di masa Rasulullah ada tim penghimpun zakat, infak, sedekah dan wakaf (Ziswaf). Maka kalau pemerintah Indonesia sekarang mau, sebaiknya setiap RT atau RW ada orang yang ditugaskan untuk menghimpun wakaf secara rutin.

Hal lain yang membuat potensi wakaf belum tergali maksimal, ia mengatakan, karena umat kurang percaya terhadap pengelola wakaf. Mereka khawatir dana wakafnya hilang. Padahal kepercayaan umat terhadap nadzir ini penting.

"Contoh, kalau nadzirnya Ustaz Adi Hidayat yang mengajak (umat berwakaf) cepat dapat uangnya, itu namanya pengaruh (tokoh), maka bagaimana (supaya) tokoh-tokoh sentral ini terpusat untuk kebangkitan Indonesia," ujar Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Islam, Institut Daarul Qur'an ini.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement