Kamis 16 Sep 2021 06:07 WIB

Anadolu Agency: Intelijen Prancis Tahu Lafarge Mendanai ISI

Anadolu Agency peroleh dokumen buktikan intelijen Prancis tahu Lafarge mendanai ISIS

Dokumen yang menyebutkan perusahaan asal Prancis, Lafarge, terlibat dalam pendanaan terorisme.
Foto: Anadolu Agency
Dokumen yang menyebutkan perusahaan asal Prancis, Lafarge, terlibat dalam pendanaan terorisme.

IHRAM.CO.ID, ANKARA -- Anadolu Agency memperoleh dokumen yang mengungkapkan bahwa perusahaan raksasa semen Lafarge terus-menerus memberitahu badan intelijen Prancis tentang hubungannya dengan kelompok teroris Daesh/ISIS.

Dokumen tersebut menunjukkan bahwa Lafarge, yang dituduh “terlibat dalam kejahatan terhadap kemanusiaan” atas pendanaan kelompok teror Daesh/ISIS dalam operasi di Suriah, memiliki hubungan dengan Daesh/ISIS dan intelijen Prancis mengetahuinya.

Dokumen memperlihatkan bahwa badan intelijen Prancis menggunakan jaringan Lafarge, kerjasamanya dengan kelompok teroris di Suriah dan melakukan pertemuan untuk mempertahankan operasinya di sana supaya mendapatkan berita dari wilayah tersebut.

Sejumlah dokumen juga mengungkapkan bahwa intelijen Prancis tidak memperingatkan perusahaan tersebut bahwa mereka melakukan kejahatan.

Perusahaan tuntut dukungan dari badan intelijen Prancis

Menurut dokumen resmi Prancis, hubungan antara Lafarge dan badan intelijen Prancis dimulai pada 22 Januari 2014, ketika direktur keamanan perusahaan Jean-Claude Veillard mengirim email ke direktorat intelijen Kementerian Dalam Negeri.

Veillard, dalam suratnya, mengatakan perusahaan perlu menjaga hubungan dengan "aktor lokal" untuk dapat melanjutkan operasinya di Suriah.

Soal berita negatif yang muncul di media tentang perusahaan, dia bertanya apakah eksekutif dan kantor pusat perusahaan berada di bawah ancaman.

Dalam tanggapan yang diberikan, petugas intelijen memberitahu Velliard tentang tanggal kapan mereka akan mengatasi masalah tersebut.

Intelijen Prancis dapat manfaat dari Lafarge

Menyusul diskusi skandal hubungan organisasi teroris Lafarge di Prancis dan refleksi masalah di pengadilan, petugas intelijen, dengan kode nama AM 02, muncul di pengadilan pada 18 November 2018.

Menurut catatan pernyataan, petugas itu mengakui bahwa Lafarge adalah sumber informasinya di Suriah.

Petugas intelijen memberitahu hakim tentang aktivitas dinas rahasia Prancis mengambil keuntungan dari pabrik Lafarge.

Dalam sebuah catatan, petugas intelijen tidak mengecualikan Daesh/ISIS, dan mengatakan Lafarge mengirim semen ke semua kelompok bersenjata di Suriah (termasuk Front al-Nusra) pada 2012-2014.

“Kami mendekati situasi secara murni dengan oportunistik, mengambil keuntungan dari operasi Lafarge yang berkelanjutan,” kata petugas intelijen di pengadilan.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement