Kamis 16 Sep 2021 13:30 WIB

Hukum Bantu Orang Berbuat Dosa

Ia akan mendapat bagian ganjaran dari perbuatan tersebut seolah-olah ia berserikat

Rep: Fuji E Permana/ Red: Esthi Maharani
ilustrasi merenungi waktu dan dosa
Foto: jart-gallery.blogspot.com
ilustrasi merenungi waktu dan dosa

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Membantu orang lain adalah perbuatan yang baik dan sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Namun bila memberikan bantuan kepada orang lain yang ingin melakukan perbuatan dosa atau maksiat, Alquran melarang perbuatan tersebut.

Hal ini dijelaskan dalam Surah An-Nisa' Ayat 85 dan tafsirnya.

مَنْ يَّشْفَعْ شَفَاعَةً حَسَنَةً يَّكُنْ لَّهٗ نَصِيْبٌ مِّنْهَا ۚ وَمَنْ يَّشْفَعْ شَفَاعَةً سَيِّئَةً يَّكُنْ لَّهٗ كِفْلٌ مِّنْهَا ۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ مُّقِيْتًا

Barangsiapa memberi pertolongan dengan pertolongan yang baik, niscaya dia akan memperoleh bagian dari (pahalanya). Dan barangsiapa memberi pertolongan dengan pertolongan yang buruk, niscaya dia akan memikul bagian dari (dosanya). Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS An-Nisa': 85)

 

Dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama, ayat ini menerangkan, syafaat adalah bantuan seseorang kepada orang lain dalam suatu hal. Syafaat berbentuk dua macam. Pertama, yang berbentuk kebajikan yaitu yang dipandang baik oleh agama. Kedua, berbentuk kejahatan yaitu yang dipandang buruk oleh agama.

Orang yang melakukan syafaat berbentuk kebajikan contohnya menolong atau menganjurkan kepada orang lain melakukan perbuatan baik, seperti mendirikan madrasah, masjid dan sebagainya. Orang yang menganjurkan akan mendapat ganjaran dari perbuatan orang yang mengikuti anjurannya tersebut seolah-olah ia sendiri yang berbuat.

Demikian juga orang yang melakukan syafaat berbentuk kejahatan umpamanya membantu orang yang melakukan pekerjaan jahat seperti berjudi, berzina dan lari dari perang sabil. Ia akan mendapat bagian ganjaran dari perbuatan tersebut seolah-olah ia berserikat dalam pekerjaan itu.

Suatu perbuatan tidak lepas dari bentuk sebab dan akibat. Maka orang yang menjadi sebab terwujudnya kebaikan atau menjadi sebab terwujudnya kejahatan tidak akan luput dari menerima ganjaran Allah.

Allah sanggup menentukan segala sesuatu. Karena itu orang yang berbuat baik tidak akan berkurang pahalanya, karena Allah memberi ganjaran pula kepada penganjurnya, karena Allah Maha Adil. Allah juga memberi balasan berupa hukuman terhadap orang yang menjadi sebab sesatnya orang lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement