Jumat 17 Sep 2021 05:01 WIB

Kampanye di Kramat Tunggak dan Lagu Oma Irama yang Ditakuti

Pemilu 1977: lagu Rupiah Oma Irama dan jargon 'Yang Kaya Makin Kaya Ditakuti rezim

Kampanye Oma Irama dengan PPP 1977.
Foto: Istimewa
Kampanye Oma Irama dengan PPP 1977.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Ridwan Saidi, Sejarawan, Budayawan Betawi, dan Politisi Senior.

Sungguh terlalu perlakuan Panitia Pemilihan Daerah kepada Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam Pemilu 1977. Saat itu pertama aku ikut kampanye politik. PPP dalam giliran pertamanya dikashi tempat di lapangan dekat Kompleks WTS Kramat Tunggak, Tanjung Priok.

KH Hasyim Adnan tampil duluan. Kramat Tunggak, kata pidato Kyai, untuk yang doyan. Kita PPP dan umat Islam mah kagak doyan karena haram. KH Hasyim Adnan selang-seling pidatonya dengan mottonya yang beken: Cok gali gacok PPP cocok.

Aku tampil dan KH Jusuf Hasyim alias Pak Ut di belakangku. Aku berseru: Yang kayak makin kaya, yang miskin makin miskin. Pengunjung besorak. Pak Ut berbisik, takbir saudara. Aku takbir yang disambut pengunjung dengan bersemangat.

Ketika perhitungan suara untuk Jakarta Utara diumumkan maka di 2 TPS Kramat Tunggak PPP menang. Berita ini jadi headline Kompas.

Tak lama Rhoma Irama kontak aku. "Pak Ridwan,  kalimat yg kaya makin kaya yg miskin makin miskin, itu bagus. Saya mau jadikan lagu", kata Rhoma. "Oke", kataku.

Baca juga : Terbakar dalam Sangkar Besi

Ketika rekaman jadi, datang larangan. Lagu ini dilarang beredar. Pas Orba berakhir lagu ini bergema lagi. Lagu lain Rhoma yang dilarang oleh Menteri Penerangan Mashuri adalah lagu berjudul "Rupiah". Lagu Oma lainnya yang ditakuti rezim Orde Baru adalah lagu 'Hak Asasi' dan 'Indonesia'.

Zaman dulu yag ditakuti lagu. Zaman sekarang mural. Kontrol lagu lebih mudah karena siarannya cuma di RRI dan TVRI. Kalau mural pengaruhnya pada yang lihat cepat dan mudah didapat. 

Terkait JL Kramat Tunggak diganti nama dengan Jl Kramat Jaya sungguh amat disayangkan. Tunggak adalah monument stone (monumen batu) yang dipasang di simpang lima jalan di selatan Kramat Tunggak. Tak  diketahui kapan tunggak itu berdiri. Seharusnya lokasi, situs, dan nama bersejarah dilindungi. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement