Jumat 17 Sep 2021 10:36 WIB

Turki Prihatin Meningkatnya Kasus Islamofobia

Turki dan Pakistan tengah berusaha melawan Islamofobia di dunia.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
 Ilustrasi Islamofobia
Foto: Foto : MgRol_92
Ilustrasi Islamofobia

IHRAM.CO.ID, ISLAMABAD – Duta Besar Turki untuk Pakistan Mustafa Yurdakul menyatakan keprihatinan atas meningkatnya Islamofobia di negara-negara Barat di mana umat Islam menghadapi pelecehan dan diskriminasi. Yurdakul mengatakan Turki dan Pakistan tengah berusaha melawan Islamofobia di dunia.

“Kami memiliki masalah yang lebih besar, yaitu Islamofobia. Sayangnya, ini adalah tren yang berkembang di seluruh dunia, terutama di negara-negara Barat,” kata Yurdakul dalam sebuah konferensi internasional di Islamabad “Significance of Regional Connectivity for Shared Prosperity.”

Menurut dia, penduduk Muslim yang menjadi minoritas di negara-negara Barat, mereka setiap hari menghadapi kesulitan, pelecehan, dan diskriminasi yang semakin meningkat. Konferensi ini diselenggarakan oleh Pusat Studi Global dan Strategis, sebuah wadah pemikir yang berbasis di Islamabad yang bekerja sama dengan Universitas Bahria di Islamabad.

Yurdakul memuji Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan karena telah mengangkat suara melawan Islamofobia yang berkembang dan diskriminasi terhadap Muslim.

“Saya sangat senang presiden kami Erdogan dan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengangkat suara mereka menentang Islamofobia,” ujar dia.

Dia memperingatkan jika tren negatif ini berlanjut, itu dapat mempengaruhi keamanan, stabilitas, dan harmoni secara keseluruhan di semua lapisan masyarakat. Selain membahas Islamofobia, Yurdakul juga berbicara tentang hubungan bilateral antara Turki dan Pakistan. Dia menyebut hubungan antara kedua negara itu didasarkan pada ikatan yang sangat kuat.

“Persahabatan dan ikatan antara Turki dan Pakistan penting untuk stabilitas dan kesejahteraan seluruh kawasan,” ucap dia.

Dikutip Anadolu Agency, Jumat (17/9), mengenai konektivitas kawasan, Yurdakul mengatakan Turki telah menghabiskan lebih dari 100 miliar  dolar Amerika dalam 15 tahun terakhir untuk proyek-proyek konektivitas. Sekarang Turki terhubung dengan baik dengan negara-negara lain melalui proyek-proyek seperti Bandara Istanbul baru, kereta api Kars-Baku-Tbilisi, dan Koridor Tengah memanjang ke timur.

“Konektivitas selalu menjadi subjek yang sangat disukai Turki dan saya akan mengatakan ini karena kami menemukan pentingnya subjek ini jauh sebelum menjadi berita utama di seluruh dunia,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement