Jumat 17 Sep 2021 22:45 WIB

Agim, Anak Nelayan yang Ingin jadi Hafidz Qur’an

Agim mengerti betul bahwa kesulitan hidup keluarganya.

 Agim mengerti betul bahwa kesulitan hidup keluarganya namun ingin menjadi hafidz Alquran.
Foto: pppa daarul quran.
Agim mengerti betul bahwa kesulitan hidup keluarganya namun ingin menjadi hafidz Alquran.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA --  Namanya mirip dengan salah satu ulama ternama Tanah Air. Ia adalah Abdullah Agimnastiar (17), namun teman-temannya biasa menyapanya Agim. Ia adalah remaja asli Desa Obel-Obel, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Sejak usia 10 tahun Agim sudah menjadi piatu. Ibunya meninggal karena sakit  yang tak mampu diobati karena keterbatasan biaya. Sejak saat itu Agim bersama tiga adiknya hidup bersama  ayahnya, Udin.

Udin bekerja sebagai nelayan.  Ia berangkat menjala ikan mulai sore hingga besok paginya. Kemudian ia pun menjualnya ke pengepul. Menjadi seorang nelayan penghasilannya tak menentu. Apalagi dengan empat  anak yang masih kecil.

Agim mengerti betul bahwa kesulitan hidup keluarganya tak mesti ditunggunng ayahnya seorang diri. Kepergian ibunya juga tak mesti menjadi sesuatu yang harus ditangisi setiap waktu, akrena kehdiupan terus berjalan dan tetap harus dijalani.

Maka agim pun tumbuh menjadi anak yang mandiri. Ia tak akan membairkan ayahnya menanggung beban keluarga sendiri, setiap kali ada kesempatan Agim selalu memabntu ayahnya mencari ikan, menjaga rumah dan menjaga adik-adiknya.  Ia tak mau menambah beban keluarga, karena ia tahu ayahnya sudah cukup berat menjadi tulang punggung ia dan adik-adiknya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement