Jumat 17 Sep 2021 21:52 WIB

Kemendag Uji Coba Aplikasi Peduli Lindungi di Pasar Rakyat

Sebagian besar pasar rakyat belum siap menggunakan aplikasi Peduli Lindungi.

Kemendag Uji Coba Aplikasi Peduli Lindungi di Pasar Rakyat. Warga menunjukan aplikasi Peduli Lindungi di Pasar Raya Salatiga, Jawa Tengah, Kamis (9/4/2020). Kementerian Komunikasi dan Informatika meluncurkan aplikasi Peduli Lindungi berbasis android untuk mengidentifikasi orang-orang yang pernah berada dalam jarak dekat dengan orang yang dinyatakan positif COVID-19 atau pasien dalam pengawasan dan orang dalam pengawasan. -
Foto: Antarafoto
Kemendag Uji Coba Aplikasi Peduli Lindungi di Pasar Rakyat. Warga menunjukan aplikasi Peduli Lindungi di Pasar Raya Salatiga, Jawa Tengah, Kamis (9/4/2020). Kementerian Komunikasi dan Informatika meluncurkan aplikasi Peduli Lindungi berbasis android untuk mengidentifikasi orang-orang yang pernah berada dalam jarak dekat dengan orang yang dinyatakan positif COVID-19 atau pasien dalam pengawasan dan orang dalam pengawasan. -

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan tengah melakukan uji coba penggunaan aplikasi Peduli Lindungi di 14 pasar rakyat di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah, usai melakukan hal serupa di pusat perbelanjaan modern.

"Ini memang kita sedang menggiatkan supaya kenyamanan orang baik di mal atau pusat perbelanjaan dan pasar rakyat mendapatkan suatu kenyamanan, yaitu bisa berdampingan dengan Covid-19," kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam konferensi pers virtual, Jumat (17/9).

Baca Juga

Lutfi memaparkan sebagian besar pasar rakyat belum siap untuk penggunaan aplikasi tersebut sehingga jika dipaksakan, sama saja artinya dengan menutup pasar rakyat. Adapun salah satu lokasi uji coba ada di Pasar Sederhana, Bandung, Jawa Barat, yang ternyata baru 8,2 persen pedagang yang sudah disuntik vaksin.

Untuk itu, Kemendag sedang menunggu perkembangan dari uji coba tersebut sehingga kenyamanan masyarakat yang berdagang maupun mengunjungi pasar rakyat akan semakin terjamin. Lutfi mengakui terjadi penurunan jumlah orang datang ke pasar rakyat hampir 30 persen selama pandemi Covid-19.

Hal ini membuat omzet pasar rakyat juga setara turun 30 persen. "Saya juga harus bagaimana pun memberikan kenyamanan kepada pasar rakyat," ujarnya.

Ia akan mendorong pedagang pasar tradisional/rakyat untuk memanfaatkan digitalisasi untuk meningkatkan pendapatannya. Hasil studi Kemendag menyatakan, pedagang yang memanfaatkan digitalisasi selama pandemi omzetnya naik hingga 40 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement