Senin 20 Sep 2021 08:53 WIB

Kampus Maryland Diminta Sediakan Tempat Sholat yang Layak

Mahasiswa Muslim di Universitas Maryland berjuang mendapatkan ruang untuk sholat

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Esthi Maharani
Universitas Maryland (ilustrasi)
Foto: ABOUT.COM
Universitas Maryland (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, BALTIMORE -- Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) cabang Maryland meminta University of Maryland Baltimore County (UMBC) agar menyediakan akomodasi keagamaan yang layak bagi mahasiswa Muslimnya. Hal itu termasuk menyediakan ruang sholat yang memadai di kampus, menyediakan tempat penyimpanan sajadah, dan mengoordinasikan pelatihan kompetensi budaya untuk stafnya di the Center for Wellness.

Sejak hari pertama semester Musim Gugur 2021 dimulai pada 31 Agustus lalu, mahasiswa Muslim yang terdaftar di universitas tersebut telah berjuang untuk menemukan ruang yang cukup, bersih, konsisten, dan mudah diakses untuk sholat lima waktu.

Dilansir di laman resmi CAIR, Ahad (19/9), seruan untuk menyediakan ruang ibadah bagi mahasiswa Muslim di kampus tersebut disampaikan oleh Direktur CAIR Maryland Zainab Chaudry, dalam sebuah surat yang dikirim ke Wakil Presiden UMBC untuk Urusan Kemahasiswaan Dr. Nancy Young pada 7 September 2021.

Dalam surat itu dikatakan, bahwa selama lebih dari satu dekade, Interfaith Center (IFC) menjadi pusat penting bagi organisasi keagamaan di seluruh kampus, termasuk Himpunan Mahasiswa Muslim (MSA) yang menggunakan ruang tersebut tidak hanya untuk sholat, tetapi juga membangun komunitas dan kegiatan sosial.

Dengan tidak lagi tersedianya IFC untuk digunakan, mahasiswa Muslim menjadi kesulitan untuk menemukan ruang alternatif untuk mereka berorganisasi dan sebagai komunitas agama di kampus. Saat ini, mereka terpaksa meninggalkan kampus, berkendara pulang atua ke masjid setempat untuk sholat.

Selain merepotkan, ini juga dikatakan menguras sumber daya seperti uang bensin dan memotong waktu belajar sehingga, hal ini menyulitkan mereka.

Adapun ruang sementara yang diberikan untuk sholat dinilai tidak memadai karena sejumlah alasan. Dalam surat itu, CAIR meminta pihak kampus memperhatikan kesejahteraan emosional dan mental mahasiswanya, termasuk Muslim, terutama menyangkut keyakinan mereka.

Karena itulah, organisasi hak sipil dan advokasi Muslim terkemuka di Amerika ini menyerukan UMBC agar menyediakan ruang yang bersih, privasi, luas, terpusat dan dapat diakses secara rutin untuk ibadah mahasiswa Muslim. CAIR telah meluncurkan kampanye media sosial #letthempray yang mendesak komunitas dan serikat yang lebih besar untuk men-tweet @UMBC mendesak mereka untuk mengatasi masalah ini.

"Setiap institusi pendidikan tinggi memiliki tanggung jawab untuk menyediakan akomodasi keagamaan yang wajar bagi populasi mahasiswanya, dan UMBC tidak terkecuali," kata Chaudry.

Kabinet Asosiasi Mahasiswa Muslim (MSA) UMBC mengatakan kepada CAIR, yang salah satunya menyatakan kecewa dengan kelambanan pihak universitas untuk memenuhi kebutuhan keagamaan ratusan mahasiswa Muslim di kampus. Mereka juga menyatakan sangat sedih dengan suasana tidak nyaman yang diciptakan oleh staf, melalui pelecehan dan kelalaian lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement