Senin 20 Sep 2021 14:14 WIB

Soal Kurikulum Moderasi Beragama, ini Respons BMKT

Jamaah majlis taklim yang hadir sebenarnya mengikuti kajian untuk perkuat pemahaman.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Pengajian Majelis Taklim (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pengajian Majelis Taklim (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Dai - Daiah Badan Kontak Majlis Taklim (BKMT) Ustazah Nurma Nugraha menganggap kurikulum moderasi beragama untuk majlis taklim tidak terlalu penting.

"Majlis taklim itu  sebagian besar jamaah ibu-ibu yang berlatar pendidikan berbeda-beda, sehingga penerapan kitab kuning tentang moderasi beragama tidak terlalu penting dan tidak perlu,"ujar dia kepada Republika, Ahad (19/9).

Baca Juga

Jamaah majlis taklim yang hadir sebenarnya mengikuti kajian hanya untuk menambah pemahaman agama mereka. Sedangkan terkait moderasi beragama tidak dibutuhkan oleh mereka, apalagi sampai menerapkan kurikulum dalam pembelajaran mereka.

Sekalipun untuk kaderisaai dai-daiah, hal itu juga tidak penting. Hanya untuk pengetahuan mereka tidak masalah, tetapi untuk dakwah tidak terlalu penting.

Umat Islam juga harus hati-hati dalam menyikapi moderasi beragama ini. Moderasi beragama dalam aqidah tidak perlu dilakukan berbeda dengan moderasi beragama dalam kehidupan sosial. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement