Rabu 22 Sep 2021 10:45 WIB

Taliban Tunjuk Duta Besar Afghanistan Baru untuk PBB

Taliban menunjuk Mohammad Suhail Shaheen menjadi duta besar Afghanistan untuk PBB

Rep: Puti Almas/ Red: Esthi Maharani
PBB
PBB

IHRAM.CO.ID, JENEWA — Taliban menunjuk Mohammad Suhail Shaheen menjadi duta besar Afghanistan untuk PBB. Kelompok itu juga meminta agar menteri luar negeri yang telah ditunjuk untuk negaranya diizinkan berpidato di pertemuan Majelis Umum PBB yang berlangsung pada pekan ini di New York, Amerika Serikat (AS).

Meski demikian, permintaan Taliban tersebut diprediksi dapat menghadapi beberapa rintangan diplomatik. Dalam sebuah surat kepada ekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, kelompok itu mengatakan mantan presiden Mohammad Ashraf Ghani digulingkan pada 15 Agustus,

Sejak itu, negara-negara di seluruh dunia tidak lagi mengenali Ghani sebagai pemimpin Afghanistan. Sebelumnya, duta besar Afghanistan untuk PBB adalah Ghulam Isaczai, yang saat ini juga menjabat untuk posisi di badan dunia tersebut.

“Permintaan ini telah dikirim oleh Sekretariat, setelah berkonsultasi dengan Kantor Presiden Majelis Umum, kepada anggota Komite Kredensial sesi ke-76 Majelis Umum,” ujar juru bicara PBB, Farhan Haq, dilansir Miami Herald, Rabu (22/9).

Namun, beberapa pejabat mengatakan langkah apapun oleh Komite Kredensial PBB untuk menyetujui duta besar Afghanistan yang baru tidak akan berlangsung cukup cepat untuk memungkinkan perwakilan Taliban berpidato di pertemuan itu. Hal ini memungkinkan Isaczai tetap menyampaikan pidato, meski ia adalah bagian dari pemerintah sebelumnya.

Sementara beberapa negara telah secara resmi mengakui pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban, kelompok dan pejabat PBB bekerja sama untuk menyediakan makanan dan bantuan lainnya untuk mencegah krisis kemanusiaan yang berkembang di Afghanistan. Secara terpisah, AS mengatakan masih berkomunikasi dengan Taliban dalam upaya untuk mengevakuasi puluhan warga yang masih berada di negara Asia Selatan tersebut, termasuk warga Afghanistan yang telah membantu pasukan Amerika dan NATO selama 20 tahun perang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement