Rabu 22 Sep 2021 14:57 WIB

Hari Ini, Peringatan Hari Bebas Kendaraan Sedunia

Hari Bebas Kendaraan memiliki banyak manfaat.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Pengendara sepeda motor melaju di area kegiatan hari bebas kendaraan bermotor
Foto: ANTARA/Siswowidodo
Pengendara sepeda motor melaju di area kegiatan hari bebas kendaraan bermotor

IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Tepat pada Rabu 22 September adalah peringatan Hari Bebas Kendaran Sedunia. Peringatan Hari Bebas Kendaran diharapkan dapat mendorong pengendara untuk meninggalkan kendaraan mereka sementara sehingga dapat mengurangi polusi udara.

Melalui situs resminya, Program Lingkungan PBB (UNEP) mengatakan Hari Bebas Kendaraan memiliki banyak manfaat. Selain membantu mengurangi polusi udara, ini juga membantu menggerakkan kegiatan jalan kaki dan bersepeda.

Setiap tahun dari 16 hingga 22 September, kota-kota Eropa menunjukkan komitmen mereka terhadap transportasi perkotaan yang bersih dan berkelanjutan selama #MobilityWeek. Hari Bebas Kendaraan juga menjadi kesempatan besar bagi penduduk kota untuk menyadari seberapa besar polusi memengaruhi kehidupan.

Emisi kendaraan adalah salah satu sumber utama polusi udara luar ruangan, terutama di kota-kota. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara ambien saja menyebabkan sekitar 4,2 juta kematian pada 2016. Transportasi juga merupakan sumber emisi CO2 bahan bakar fosil yang tumbuh paling cepat, penyumbang terbesar perubahan iklim.

 

Emisi kendaraan adalah hasil dari kualitas bahan bakar yang buruk dan regulasi kendaraan yang lemah di seluruh dunia. Kemitraan untuk Bahan Bakar dan Kendaraan Bersih diluncurkan oleh UNEP untuk mendukung negara-negara mengatasi polusi udara perkotaan melalui penerapan bahan bakar yang lebih bersih serta teknologi dan standar kendaraan yang lebih efisien.

Di Prancis, Hari Bebas Kendaraan dikenal dengan Journée Sans Voiture yang terbukti mengurangi emisi gas buang hingga 40 persen. “Sebagian besar kota telah dirancang berdasarkan mobilitas untuk mobil, dan sudah saatnya kita mengubahnya dan mulai merancang kota berdasarkan mobilitas manusia,” kata Kepala Unit Mobilitas dan Kualitas Udara Lingkungan PBB Rob de Jong.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement