Kamis 23 Sep 2021 00:05 WIB

Terinfeksi Covid-19 Alami dan Vaksin Buat Kekebalan Tinggi

Orang yang terinfeksi Covid-19 secara alami dan vaksinasi punya kekebalan tinggi.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nora Azizah
Orang yang terinfeksi Covid-19 secara alami dan vaksinasi punya kekebalan tinggi.
Foto: Pixabay
Orang yang terinfeksi Covid-19 secara alami dan vaksinasi punya kekebalan tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyatakan vaksinasi adalah cara terbaik menjaga diri dari Covid-19. Meskipun tidak ada vaksin yang 100 persen efektif.

Penasihat Covid Gedung Putih, Anthony Fauci, juga membahas tentang kekebalan terhadap virus, dan keputusan panel penasihat Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk belum merekomendasikan suntikan penguat (booster) bagi masyarakat umum. Namun, menurut Fauci, infeksi alami dan vaksinasi lebih protektif terhadap virus corona daripada hanya dua suntikan vaksin Covid-19 saja.

Baca Juga

"Jika Anda terinfeksi dan sembuh dan divaksinasi, tingkat kekebalan Anda luar biasa tinggi, melebihi vaksin dua dosis lainnya yang Anda dapatkan,” kata Fauci dilansir Best Life, Rabu (22/9).

Sebuah studi CDC yang diterbitkan pada 13 Agustus telah mengamati lebih dari 730 penduduk Kentucky yang memiliki infeksi Covid-19 pada tahun 2020. Sekitar 250 orang terinfeksi ulang pada Mei atau Juni 2021, dan hampir 500 orang tidak terinfeksi ulang.

 

Berdasarkan penelitian itu, mereka yang tidak divaksinasi setelah infeksi pertama ternyata dua kali lebih mungkin menjadi bagian dari kelompok yang terinfeksi ulang. Sementara itu, mereka yang mendapatkan vaksinasi penuh setelah terkena virus menjadi kelompok yang hampir tidak terinfeksi ulang.

Menurut Fauci, ada juga bukti yang jelas bahwa ketika seseorang mendapatkan hanya satu suntikan setelah pemulihan dari infeksi alami, maka mereka mendapatkan respons kekebalan yang sangat baik. Namun, dia mengatakan bahwa tidak ada penelitian yang jelas yang menentukan berapa lama kekebalan alami bertahan dari waktu ke waktu.

“Hal yang masih belum jelas adalah daya tahan dari kekebalan yang diinduksi infeksi alami, dan cakupan perlindungannya terhadap varian yang berbeda,” ujar Fauci.

CDC masih merekomendasikan setiap orang yang memenuhi syarat agar melakukan vaksinasi, bahkan jika mereka sudah menderita Covid-19.

"Jika Anda pernah menderita Covid-19 sebelumnya, harap tetap divaksinasi," kata Direktur CDC Rochelle Walensky.

Dia menekankan bahwa mendapatkan vaksin adalah cara terbaik melindungi diri sendiri dan orang lain, terutama karena varian Delta yang lebih menular telah menyebar ke seluruh negeri. Panel penasehat FDA juga baru saja merekomendasikan suntikan ketiga vaksin Pfizer untuk mereka yang berusia 65 tahun atau lebih, atau berisiko tinggi Covid-19 parah karena kondisi medis, atau pekerjaan yang membuat mereka berisiko khusus, seperti perawat kesehatan dan petugas tanggap darurat.

Mereka disarankan melakukan vaksinasi dosis ketiga setelah enam bulan dari dosis keduanya. Artinya, dosis ketiga mungkin segera direkomendasikan untuk kelompok-kelompok itu, selama persetujuan resmi FDA sejalan dengan rekomendasi panel.

Fauci mengatakan bahwa prioritas saat ini masih membuat orang yang tidak divaksinasi agar melakukan vaksinasi.

“Prioritas tertinggi bukanlah mendapatkan booster. Kami pikir penting memberikan booster kepada orang-orang, tetapi prioritas tertinggi yang luar biasa adalah memvaksinasi yang tidak divaksinasi," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement