Kamis 23 Sep 2021 12:06 WIB

Jubir Taliban Sedih Ada Anggota Lepas Paksa Bendera Pakistan

Sejumlah anggota Taliban lepas paksa bendera Pakistan yang tertempel di truk bantuan.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
 Zabihullah Mujahid, juru bicara Taliban.
Foto: EPA-EFE/STRINGER
Zabihullah Mujahid, juru bicara Taliban.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pakistan mengirimkan bantuan untuk Afghanistan dengan menggunakan truk. Hanya saja,  beberapa milisi Taliban justru mengadang dan merobek bendera Pakistan di kendaraan itu.

Truk bantuan itu diketahui tiba di Afghanistan melalui perbatasan Torkham yang membawa barang-barang makanan yang diperlukan. Pakistan menyumbangkan makanan yang dimuat di 17 truk kontainer pada akhir pekan lalu. Kiriman ini atas dasar kemanusiaan kepada pemerintah Taliban yang baru dibentuk di Afghanistan.

Baca Juga

Ketua Forum Kerja Sama Pak-Afghanistan Habibullah Khan mengatakan bahwa niat baik dari Pakistan dilakukan pada saat rakyat Afghanistan yang dilanda perang dan miskin sangat membutuhkan bantuan tersebut.

Dari video yang beredar di media sosial, tampak beberapa milisi Taliban bersenjata mendekati truk tersebut. Mereka kemudian dengan paksa melepas dan mematahkan bendera Pakistan yang menempel di sisi sebelah kanan bagian depan truk.

Dalam video yang memperlihatkan warga biasa dan pejuang Taliban, orang-orang terdengar mengatakan untuk merobek bendera tersebut. Sorak-sorai  terdengar saat bendera dicopot sementara seorang milisi Taliban mengatakan itu harus dibakar.

Menanggapi video tersebut, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa seluruh kabinet Emirat Islam sedih dengan insiden tersebut. "Tentu saja, insiden ini pasti telah melukai perasaan negara tetangga kami yang kami minta maaf," kata Mujahid.

Mujahid mengatakan, kelompok itu menginginkan hubungan baik dengan Pakistan. Dia menyatakan bahwa pejabat yang terlibat dalam insiden itu ditangkap dan senjata mereka telah disita. Menurutnya, mereka akan diproses sesuai hukum yang berlaku.

Baca juga : Suara Musik Hening Usai Taliban Berkuasa

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement