Jumat 24 Sep 2021 12:21 WIB

Polisi Diminta Usut Motif dan Dalang Penyerangan Ustadz

Dikhawatirkan ada dalang dan motif terselubung di balik penyerangan ustadz

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
polisi
Foto: istimewa
polisi

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ka'bah (PP GPK) Thobahul Aftoni meminta aparat kepolisian segera mengusut tuntas kasus penyerangan terhadap ustadz. Ia juga meminta aparat kepolisian dapat mengungkap motif dan dalang kasus penyerangan ustadz yang marak terjadi akhir-akhir ini.

"Tahun lalu, di bulan September kita dengar kasus penyerangan terhadap Syekh Ali Jaber, kemudian tahun ini di bulan yang sama belum lama ini penyerangan terhadap ustadz atau ulama kembali terjadi, di Tangerang kemudian selang dua hari terjadi juga di Batam," kata Aftoni dalam keterangan yang diterima, Jumat (24/9).

Aftoni mengaku khawatir ada dalang dan motif terselubung di balik penyerangan ustadz tersebut. Ia menduga rentetan kasus ini sangat memungkinkan ada aktor dan maksud tertentu di balik kejadian tersebut.

"Anehnya, hampir setiap penyerangan terhadap ulama pelaku adalah orang dengan gangguan jiwa atau orang gila," katanya.

Karena itu, ia menilai kasus ini harus diusut tuntas agar tidak kembali terjadi kasus yang sama. Aftoni meyakini aparat kepolisian bisa segera mengungkapnya.

"(Kejadian) ini tidak boleh dibiarkan berlarut, karena akan menimbulkan keresahan di masyarakat bahkan dikhawatirkan bisa menimbulkan perpecahan," katanya.

Selain itu, ia juga menilai perlunya pengawalan untuk ustadz saat berdakwah. Ia pun menginstruksikan kader GPK untuk mengawal para ustadz yang berdakwah di setiap daerah di tengah maraknya kasus penyerangan.

Ia juga menginstruksikan seluruh kader GPK agar terus berkomunikasi dan bersilaturahmi dengan para ulama dan ustadz di daerah, tindakan tersebut untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat terutama para ustadz.

"Bahkan jika diminta untuk melakukan pengawalan saat para ustadz mengisi ceramah ke daerah pelosok, kader GPK harus siap," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement