Jumat 24 Sep 2021 16:27 WIB

Ramai Kluster PTM, Kemenag Yakinkan Madrasah Aman

Kemenag meyakinkan PTM di madrasah masih dalam kondisi aman.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Siswa kelas I dan II mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas dalam satu ruang kelas di Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Pasawahan, Dusun Ciakar, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (9/9/2021). Siswa terpaksa belajar di posyandu, teras warga, serta mushola lantaran belum memilik ruang kelas sejak 2017 silam, karena sekolah tersebut hanya memiliki satu ruang kelas dan ruang guru.
Foto: Antara/Adeng Bustami
Siswa kelas I dan II mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas dalam satu ruang kelas di Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Pasawahan, Dusun Ciakar, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (9/9/2021). Siswa terpaksa belajar di posyandu, teras warga, serta mushola lantaran belum memilik ruang kelas sejak 2017 silam, karena sekolah tersebut hanya memiliki satu ruang kelas dan ruang guru.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa hari terakhir ramai diberitakan munculnya klaster Covid-19 di tengah uji coba pembelajaran tatap muka (PTM). Menanggapi hal ini, Kementerian Agama (Kemenag) meyakinkan PTM di madrasah masih dalam kondisi aman.

"Berdasarkan penelusuran langsung ke beberapa provinsi di Jawa, Alhamdulillah pada umumnya di madrasah aman. Hanya kasus yang muncul di Jepara dan Purbalingga," kata Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, M Ishom Yusqi, saat dihubungi Republika, Jumat (24/9).

Kasus Covid-19 di dua lokasi ini disebut sudah teratasi dengan baik. Koordinasi mitigasi yang baik dilakukan oleh kantor wilayah (Kanwil), Kepala Bidang (Kabid) dan Kasi Pendma se-Provinsi Jateng. oleh Pak Kanwil dan Kabid Jateng untuk antisipasi di daerah lainnya.

"Insya Allah masih dalam kondisi pada batas yang kita estimasikan," lanjutnya.

Berdasarkan data kesiapan pembelajaran di madrasah per-tanggal 15 September, ada 2.369 dari 83.496 sekolah yang mengadakan PTM terbatas. Di luar itu, 660 madrasah mengadakan PTM terbatas.

Dari data yang sama, diketahui 331 madrasah masih melakukan pembelajaran dari rumah. Sementara itu, 24.772 madrasah masih belum mengantongi izin rekomendasi.

Banyaknya Madrasah yang belum direkomendasikan mengadakan PTM terbatas karena beberapa alasan. Salah satunya, Kankemenag Kabupaten / Kota sedang melakukan asesmen terhadap hasil isian madrasah pada Daftar Periksa yang bekerjasama dengan Satgas Covid-19 setempat.

"Kedua, masih banyak madrasah yang belum mengisi Dashboard Pembelajaran," lanjutnya.

Terkait rencana tindak lanjut, Direktorat KSKK Madrasah disebut akan meminta Kankemenag Kabupaten / Kota untuk segera melakukan percepatan verifikasi, sehingga Rekomendasi Pembelajaran dapat segera diterbitkan.

Tak hanya itu, Direktorat KSKK Madrasah juga akan terus melakukan sosialisasi kepada madrasah agar segera melakukan pengisian Daftar Periksa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement