Ahad 26 Sep 2021 01:41 WIB

PM Bangladesh Desak Pemimpin Dunia atasi Krisis Rohingya

Masyarakat internasional harus bekerja untuk solusi permanen bagi Rohingya

Rep: Puti Almas/ Red: Esthi Maharani
Pengungsi Rohingya menunggu untuk divaksinasi COVID-19 di Cox
Foto: AP/Syafiqur Rahman
Pengungsi Rohingya menunggu untuk divaksinasi COVID-19 di Cox

IHRAM.CO.ID, BANGLADESH — Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mendesak para pemimpin dunia untuk berperan dalam mencari solusi atas krisis Rohingya yang masih terjadi hingga saat ini.

“Masyarakat internasional harus bekerja secara konstruktif untuk solusi permanen bagi krisis Rohingya melalui pemulangan mereka yang aman, berkelanjutan, dan bermartabat ke rumah mereka di Negara Bagian Rakhine Myanmar,” ujar Hasina saat berpidato di Majelis Umum PBB ke-76 di New York, Amerika Serikat (AS), dilansir Bernama, Sabtu (25/9).

Bangladesh saat ini menjadi rumah bagi lebih dari 1,1 juta warga Rohingya. Sebagian besar dari mereka adalah orang yang melarikan diri dari Myanmar karena adanya serangan militer pada 25 Agustus 2017, yang disebut ditujukan untuk memerangi kelompok militan di wilayah Rakhine, tempat banyak masyarakat etnis tersebut berada.

Hasina mengatakan krisis Rohingya sudah memasuki tahun kelima sekarang. Namun tidak satu pun warga negara Myanmar yang dipindahkan secara paksa dapat dipulangkan ke Myanmar.

 

Karena itu, Hasina mendesak masyarakat dunia untuk menekan Myanmar untuk mengambil kembali warga negaranya. Ia menambahkan bahwa krisis berasal dari Myanmar sehingga solusinya juga terletak di negara itu.

“Myanmar harus menciptakan kondisi yang kondusif bagi kepulangan mereka (Rohingya),” jelas Hasina, menjawab salah satu solusi yang dapat dilakukan.

Sejak 25 Agustus 2017, hampir 24.000 Muslim Rohingya telah terbunuh. Lebih dari 34.000 harus kehilangan nyawa karena terbakar, 114.000 dipukuli, sebanyak 18.000 perempuan dari etnis tersebut diperkosa, lebih dari 115.000 rumah Rohingya dibakar dan 113.000 dirusak oleh tentara Myanmar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement