Senin 27 Sep 2021 14:47 WIB

Rekonstruksi Rumah di Gaza Dimulai Oktober

Rekonstruksi rumah Gaza menggunakan bantuan dari Qatar

Warga Palestina berjalan di malam hari di sepanjang Jalan Al-Baali, di samping rumah-rumah yang rusak parah akibat serangan udara selama perang 11 hari antara Israel dan Hamas, kelompok militan yang menguasai Gaza, di Beit Hanoun, Jalur Gaza utara, Senin, 31 Mei 2021
Foto: AP/Felipe Dana
Warga Palestina berjalan di malam hari di sepanjang Jalan Al-Baali, di samping rumah-rumah yang rusak parah akibat serangan udara selama perang 11 hari antara Israel dan Hamas, kelompok militan yang menguasai Gaza, di Beit Hanoun, Jalur Gaza utara, Senin, 31 Mei 2021

IHRAM.CO.ID, GAZA -- Rekonstruksi rumah yang hancur atau rusak akibat pertempuran antara Israel dan Palestina pada Mei akan dimulai pekan pertama Oktober dengan menggunakan bantuan dari Qatar, kata pejabat senior Palestina bidang perumahan, Ahad (26/9).

Penguasa Gaza, Hamas, menyebutkan serangan udara Israel menghancurkan sekitar 2.200 rumah dan merusak 37.000 bangunan lainnya di kantong wilayah selama 11 hari pertempuran. Sejumlah rumah di Israel hancur akibat roket yang diluncurkan oleh Hamas dan kelompok milisi Gaza lainnya.

Sekitar 1.800 rumah yang hancur atau rusak akan direkonstruksi pada tahap pertama pembangunan, menurut Wakil Menteri PUPR Gaza Naji Sarhan. Ia mengatakan Israel telah mencabut beberapa pembatasan baja dan semen untuk masuk ke wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir.

Pekan lalu, Mesir mulai memperbaiki jalan pesisir utama Gaza, yang merupakan bagian dari rencana perubahan infrastruktur Gaza. Pejabat Palestina mengatakan 250 orang, termasuk 66 anak, tewas akibat serangan udara Israel terhadap Gaza. Sementara itu, pejabat Israel menyebutkan 13 orang, termasuk dua anak, tewas akibat roket milisi.

Pascagencatan senjata 21 Mei yang dimediasi oleh Mesir, akses untuk dana dan material rekonstruksi menjadi tuntutan utama Hamas. Israel membatasi masuknya bahan bangunan ke wilayah itu, menuding Hamas memanfaatkannya untuk membuat senjata dan melancarkan serangan.

Namun menyusul kesepakatan dengan PBB dan Qatar, Israel mengizinkan bantuan sekitar 20 juta dolar AS (sekitar Rp285 miliar) dari negara Teluk tersebut tiba di Gaza bulan ini. Pencairan itu akan ditambah 50 juta dolar AS (sekitar Rp712 miliar) dana dari Qatar yang dialokasikan untuk rekonstruksi rumah, kata Sarhan.

Pejabat Gaza memperkirakan bahwa rekonstruksi rumah dan infrastruktur yang rusak akibat pertempuran Mei akan menelan 479 juta dolar AS (sekitar Rp6,8 triliun).Qatar dan Mesir masing-masing menjanjikan 500 juta dolar AS (sekitar Rp7,12 triliun) untuk rekonstruksi Gaza.

sumber : Antara / Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement