Rabu 06 Oct 2021 03:27 WIB

Calon Walkot Quebec Cemaskan Perkembangan Islam

Calon Walkot Quebec menyebut terjadi Islamisasi bertahap di Quebec.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Bendera Quebec Kanada
Foto: USBT
Bendera Quebec Kanada

IHRAM.CO.ID, MONTREAL -- Kandidat Calon Wali Kota Quebec, Alain Giasson, menunjuk jari yang diarahkan kepada seorang pria Muslim yang mencalonkan diri sebagai dewan dalam pemilihan kota yang dijadwalkan digelar pada 7 November mendatang itu. Giasson bersikeras dia adalah contoh dari Islamisasi bertahap di Kota Quebec.

Pria Muslim yang ikut dalam pencalonan tersebut ialah Boufeldja Benabdallah, yang mencalonkan diri di distrik Cap-aux-Diamants. Giasson, yang merupakan pemimpin Alliance Citoyenne Quebec (AQC), menganggap Benabdallah sedang mempromosikan Islamisasi di Quebec.

Baca Juga

Nama Benabdallah masuk dalam tim kandidat walikota Marie-Josée Savard. Hal ini kemudian membuat Giasson memasukkan kalimat yang menyudutkan Islam ke dalam platform partainya. Kalimat tersebut ialah "Islam bertentangan dengan nilai-nilai dasar Quebec. Islam adalah kanker yang perlahan tumbuh di dalam masyarakat Quebec".

"Pemicunya adalah fakta bahwa salah satu pendiri Pusat Kebudayaan Islam Quebec (Benabdallah) siap untuk pemilihan. Seluruh kehidupan dewasanya di Kota Quebec, dia telah bekerja sangat terbuka untuk Islamisasi Quebec. Mereka mengambil langkah dan membuat keputusan yang mendukung Islamisasi masyarakat Quebec," kata Giasson.

Tak berhenti di situ, Giasson mengklaim bahwa pemakaman Islam oleh Labeaume di ibu kota provinsi adalah contoh lain dari Islamisasi di kota tersebut. Dia juga tidak bermaksud menyampaikan ujaran kebencian. Ini juga bukan tentang imigrasi, terorisme, atau kejahatan, melainkan apa yang dia lihat sebagai perubahan bertahap yang sangat halus dan mendalam di kota Quebec yang membuat warga khawatir.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement