Selasa 05 Oct 2021 22:36 WIB

Mendagri Israel dan UEA Bertemu di Abu Dhabi

Mereka membahas sejumlah inisiatif meningkatkan kerja sama kedua negara.

Mendagri Israel dan UEA Bertemu di Abu Dhabi. Balai Kota Tel Aviv diterangi dengan bendera Uni Emirat Arab dan Israel saat kedua negara mengumumkan akan menjalin hubungan diplomatik penuh, di Tel Aviv, Israel, Kamis (13/8/2020).
Foto: AP / Oded Balilty
Mendagri Israel dan UEA Bertemu di Abu Dhabi. Balai Kota Tel Aviv diterangi dengan bendera Uni Emirat Arab dan Israel saat kedua negara mengumumkan akan menjalin hubungan diplomatik penuh, di Tel Aviv, Israel, Kamis (13/8/2020).

IHRAM.CO.ID, YERUSALEM -- Menteri Dalam Negeri Israel Ayelet Shaked memulai kunjungan resmi pertamanya ke Uni Emirat Arab (UEA) pada Senin. Shaked bertemu dengan Mendagri UEA Sheikh Saif bin Zayed Al Nahyan dan mengunjungi Masjid Sheikh Zayed di Abu Dhabi.

Menurut surat kabar Israel, Hayom, kedua menteri membahas kesepakatan untuk mencabut aturan visa masuk antara UEA dan Israel yang ditandatangani pada Oktober 2020 dan akan mulai berlaku minggu depan.

Baca Juga

Mereka juga membahas sejumlah inisiatif untuk meningkatkan kerja sama kedua negara, termasuk proyek penguatan komunitas agama di kedua negara dan mempromosikan dialog antaragama. Shaked mendorong penguatan pelatihan dan pendidikan imam Muslim yang merupakan warga negara Israel (warga Palestina Israel) di UEA terkait isu moderasi agama, toleransi dan upaya memerangi kekerasan.

Kementerian Dalam Negeri Israel bertugas menunjuk imam Muslim di kota-kota Arab dan kota-kota di Israel dan mempekerjakan sekitar 300 imam dan muazin di 270 masjid. Shaked mengundang Al Nahyan mengunjungi Israel untuk berpartisipasi dalam “doa bersama antaragama” yang akan diadakan pada November mendatang.

Dia juga mengunjungi monumen perang Wahat Al Karama yang memuat sejarah pengorbanan tentara UEA. Shaked diperkirakan akan mengunjungi paviliun Israel di Expo 2020 Dubai. Pada pertengahan September, Israel dan UEA menandatangani perjanjian menormalisasi hubungan di antara mereka di bawah naungan mantan presiden AS Donald Trump.

sumber : Anadolu Agency
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement