Rabu 06 Oct 2021 16:32 WIB

Usai 7 Tahun, Bank Sentral Selandia Baru Naikkan Suku Bunga

Selandia Baru berupaya menghapus lebih banyak langkah stimulus karena ekonomi pulih.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi: uang di bank.
Foto: Anadolu Agency
Ilustrasi: uang di bank.

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Bank sentral Selandia Baru telah menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun. Bank sentral Selandia Baru mencoba untuk menahan kenaikan inflasi.

Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) menaikkan suku bunganya sebesar seperempat poin persentase menjadi 0,5 persen. Ekonom memperkirakan kenaikan bulan lalu, tetapi bank menahan karena wabah varian Delta Covid-19.

 

Selandia Baru adalah salah satu ekonomi maju pertama yang membalikkan penurunan suku bunga yang diberlakukan selama pandemi. RBNZ juga mengatakan pihaknya berencana untuk menghapus lebih banyak langkah stimulus karena ekonomi terus pulih.

 

"Komite mencatat bahwa penghapusan lebih lanjut dari stimulus kebijakan moneter diharapkan dari waktu ke waktu, dengan pergerakan masa depan bergantung pada prospek jangka menengah untuk inflasi dan lapangan kerja," kata RBNZ, dilansir di BBC, Rabu (6/10).

 

Selandia Baru telah pulih dengan cepat dari resesi tahun lalu. Sebagian karena negara itu berhasil menahan virus corona dan dapat mulai membuka kembali ekonominya sebelum negara lain. RBNZ terakhir menaikkan biaya pinjaman pada pertemuan penetapan suku bunga Juli 2014.

 

Bank sentral telah memangkas suku bunga utamanya ke rekor terendah 0,25 persen pada Maret tahun lalu untuk membantu mendukung ekonomi melawan dampak pandemi virus corona.

 

Bank sentral, pemerintah, dan badan keuangan internasional telah memangkas suku bunga dan mengguyur triliunan dolar ke dalam ekonomi global tahun lalu untuk membantu melindungi dari efek negara-negara yang melakukan lockdown dan penutupan perbatasan mereka.

 

Kenaikan tersebut menempatkan Selandia Baru di antara segelintir negara maju yang telah menaikkan biaya pinjaman dalam beberapa pekan terakhir karena bank sentral berupaya untuk mengurangi langkah-langkah darurat tersebut.

 

Pada bulan Agustus, Korea Selatan menjadi ekonomi utama Asia pertama yang menaikkan suku bunga sejak pandemi virus corona dimulai.

 

Bank of Korea meningkatkan suku bunga dasar dari rekor terendah 0,5 persen menjadi 0,75 persen. Langkah itu bertujuan untuk membantu mengekang utang rumah tangga negara dan harga rumah, yang melonjak dalam beberapa bulan terakhir. Norwegia dan Republik Ceska juga telah menaikkan bunga kredit mereka pada bulan lalu.

 

Negara-negara lain juga diperkirakan akan menaikkan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang. Bunga yang lebih tinggi ini pasti akan diteruskan ke individu dan bisnis.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement