Sabtu 09 Oct 2021 23:08 WIB

Pertama Sejak Penarikan Pasukan, AS akan Bertemu Taliban

Delegasi AS akan bertemu dengan perwakilan senior Taliban di Doha

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Esthi Maharani
 Juru bicara pemerintah Taliban Zabihullah Mujahid
Foto: AP/Bernat Armangue
Juru bicara pemerintah Taliban Zabihullah Mujahid

IHRAM.CO.ID, WASHINGTON -- Delegasi AS akan bertemu dengan perwakilan senior Taliban di Doha, Qatar yang dimulai pada Sabtu (9/10). Pertemuan tatap muka ini adalah yang pertama sejak Washington menarik pasukannya dari Afghanistan dan pengambilalihan kekuasaan oleh kelompok tersebut.

Dilansir dari Alarabiya, delegasi tingkat tinggi AS akan mencakup pejabat dari Departemen Luar Negeri, USAID dan komunitas AS. Mereka rencananya akan menekan Taliban untuk memastikan perjalanan yang aman bagi warga AS dan lainnya keluar dari Afghanistan dan untuk membebaskan warga AS yang diculik, yakni Mark Frerichs.

Prioritas utama lainnya adalah menahan Taliban pada komitmennya bahwa mereka tidak akan membiarkan Afghanistan kembali menjadi sarang al Qaeda atau ekstremis lainnya. AS juga akan menekan kelompok itu untuk meningkatkan akses bantuan kemanusiaan karena negara itu menghadapi prospek ekonomi yang sangat parah.

Perwakilan Khusus AS Zalmay Khalilzad, yang telah bertahun-tahun mempelopori dialog AS dengan Taliban dan menjadi tokoh kunci dalam pembicaraan damai dengan kelompok itu, tidak akan menjadi bagian dari delegasi tersebut.

Tim AS akan mencakup Deputi Perwakilan Khusus Departemen Luar Negeri Tom West serta pejabat tinggi kemanusiaan USAID Sarah Charles. Di pihak Taliban, pejabat kabinet akan hadir, kata para pejabat.

“Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari keterlibatan pragmatis dengan Taliban yang telah kami lakukan mengenai masalah kepentingan nasional yang vital,” kata seorang pejabat senior pemerintah, yang berbicara dengan syarat anonim.

“Pertemuan ini bukan tentang memberikan pengakuan atau menganugerahkan legitimasi.  Kami tetap jelas bahwa legitimasi apa pun harus diperoleh melalui tindakan Taliban sendiri.  Mereka perlu membangun rekam jejak yang berkelanjutan,” kata pejabat itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement