Rabu 13 Oct 2021 18:10 WIB

Tim UII Juara Kompetisi Perancangan Perubahan UUD 45

Selama masa pemberkasan, Tim FH UII diarahkan dosen-dosen FH UII.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Kampus UII Yogyakarta.
Foto: Wahyu Suryana.
Kampus UII Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (FH UII) meraih Juara I dan Berkas Terbaik Kompetisi Perancangan Perubahan UUD NRI 1945 atau Constitutional Drafting. Tim dinaungi Forum Kajian dan Penulisan Hukum (FKPH).

Mereka terdiri dari Arrival Nur Ilahi, Adibil Putra Anam, Jihan Sekar Putri, Atika Nur Dzakkiyah dan Muhammad Anugerah Perdana. Mereka merupakan mahasiswa/i yang terpilih dari hasil rekrutmen terbuka dan pelatihan yang diadakan FKPH FH UII.

Kompetisi Constitutional Drafting digelar Majelis Permusyawaratan Rakyat dengan mengangkat tema Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN). Diikuti mahasiswa fakultas hukum dari universitas-universitas di Indonesia, baik negeri maupun swasta.

Mulai berlangsung Juli 2021 ini, terbagi dalam dua tahap, yaitu penyisihan dan final. Pada tahap final, terdapat 10 tim terbaik melakukan presentasi terkait ide yang ditawarkan mengenai pembentukan, pelaksanaan serta pengawasan PPHN.

Ketua Tim Consdraft FH UII, Arrival mengatakan, persiapan mengikuti kompetisi ini menghabiskan tiga bulan. Dari awal pembentukan tim, mereka mengumpulkan daftar inventaris masalah dan masa pemberkasan kurang lebih sampai tiga bulan.

"Kompetisi yang dilaksanakan di tengah pandemi covid ini cukup menjadi kendala Tim FH UII saat masa pemberkasan. Hal ini dikarenakan kurangnya komunikasi antar anggota tim dan wilayah yang berbeda dari masing-masing anggota tim," kata Arrival, Rabu (13/10).

Kondisi itu kerap mempersulit koordinasi penulisan. Selama masa pemberkasan, Tim FH UII senantiasa dibimbing dan diarahkan dosen-dosen FH UII. Antara lain Allan Fatchan Gani Wardhana, Prof Ni'matul Huda, dan Ayunita Nur Rohanawati.

Meraih Juara 1 dan Berkas Terbaik dalam kompetisi bergengsi ini tidak membuat tim merasa puas. Mereka mengaku motivasi terbesar untuk mengikuti perlombaan ini sebagai bentuk ikhtiar terus belajar dan menjaga tradisi keilmuan di UII.

Mereka meyakini, juara itu bukan karena diri sendiri, tapi karena banyak peran di dalamnya. Seperti peran dari dosen-dosen yang selalu membantu selama masa pemberkasan, tanpa bantuan teman-teman yang selalu mendoakan dan mendukung.

"Ini yang membuat Tim Consdraft senantiasa semangat untuk mengikuti kompetisi. Kami berharap, pencapaian ini dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa UII agar senantiasa semangat berkarya dan terus ingin memberikan sesuatu untuk FH UII," ujar Arrival. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement