Kamis 14 Oct 2021 16:59 WIB

UWM Terus Matangkan Perkuliahan Hybrid

Semua perguruan tinggi di Indonesia memang diharapkan sudah bisa menerapkan PJJ.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Rektor Universitas Widya Mataram Yogyakarta, Prof Edy Suandi Hamid.
Foto: Neni Ridarineni.
Rektor Universitas Widya Mataram Yogyakarta, Prof Edy Suandi Hamid.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta terus mematangkan diri menerapkan blended learning. Sebab, tidak cuma karena pandemi, perguruan tinggi memang harus mengakrabkan diri dengan Revolusi Industri 4.0 menuju era Society 5.0.

Rektor UWM, Prof Edy Suandi Hamid mengatakan, sebelum pandemi dalam UU sudah ada wacana Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Karenanya, semua perguruan tinggi yang ada di Indonesia memang diharap sudah bisa menerapkan PJJ, termasuk UWM.

Baik yang berbasis mata kuliah, program studi dan universitas, walaupun secara penerapan masih sangat lambat. Bahkan, setelah muncul dorongan ketika pandemi, perubahan pembelajaran yang terjadi baru sekadar medianya, belum secara pola.

Ia turut bersyukur selama pandemi pendaftar UWM naik sekitar 23 persen naik, dan mahasiswa baru naik sekitar 27 persen. Karenanya, Edy menekankan, UWM terus mematangkan pola pembelajaran agar menyempurnakan penerapan blended learning.

"Kita terus membuat pedoman pembelajaran, ada panduan rektor mengajar daring, mengingat dalam daring agak sulit memberikan pembelajaran budi pekerti, jadi kita matangkan agar pembelajaran daring itu bisa lebih humanis," kata Edy, Kamis (14/10).

Edy juga menerangkan, UWM akan menggelar wisuda pada 16 Oktober 2021. UWM telah pula menggelar Dies Natalis pada 7 Oktober 1982 UWM, hari lahir yang sama dengan HUT Yogyakarta dan pada 1756 Kraton pertama kali ditempati Sri Sultan HB I.

Wisuda dilakukan secara luring dan daring. Secara luring turut dihadiri Ketua Pengurus Yayasan Mataram Yogyakarta, Prof Mahfud MD, Ketua Dewan Pembina, Sri Sultan HB X, 93 calon-calon mahasiswa dan secara daring keluarga wisudawan/i.

"Total, UWM sudah meluluskan 9.151 orang. Kita harapkan UWM mampu jadi wadah membangun, kawah candradimuka calon-calon pemimpin, sesuai filosofi-filosofi Yogyakarta yang sudah diajarkan sejak mata kuliah kewidyamataraman," ujar Edy.

UWM telah pula melakukan peletakan batu pertama pembangunan kampus baru pada 5 September 2021 lalu. Edy berharap, pembangunan kampus seluas tiga hektar ini menjadi satu capaian baru yang menandai kebangkitan Universitas Widya Mataram.

UWM akan pula membuka program pasca sarjana untuk hukum, yang sudah mendapat rekomendasi LL-Dikti Wilayah V dan sampai saat ini masih dalam proses Dikti. Edy menargetkan, semester mendatang UWM sudah membuka program pasca sarjana.

Wakil Rektor III UMY, Puji Qomariyah menuturkan, baik dosen maupun mahasiswa hari ini menghadapi kendala yang sama. Salah satunya mempelajari sekaligus menerapkan perkuliahan memakai media baru yang dilaksanakan tanpa tatap muka.

Ia menilai, perubahan ini membutuhkan usaha dari semua, meluangkan waktu untuk mematangkan persiapan, tidak sekadar materi, tapi seluruh pola yang dibutuhkan. Menurut Puji, UWM sendiri sudah merencanakan pola blended learning tahun depan.

"Seiring waktu, mungkin akan membaik karena kita sama-sama sedang berlatih," kata Puji.

Terkait wisuda, Puji menerangkan, agenda yang akan digelar pada 16 Oktober 2021 besok merupakan wisuda periode 59. Kegiatan akan diikuti 93 calon wisudawan dan wisudawati secara luring dan disaksikan langsung keluarga mereka secara daring.

Sebanyak 28 meraih cumlaude dengan IPK tertinggi 3,87 dari Ekonomi Manajemen. Periode ini, lulusan termuda 20 tahun dan tertua 51 tahun, lulus tercepat 3 tahun 11 bulan, dengan rata-rata lulus 4 tahun 7 bulan dan IPK rata-rata 3,3.

"Kita berharap setiap alumni yang Universitas Widya Mataram luluskan mempunyai kontribusi yang nyata," ujar Puji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement